Transcoal Pacific (TCPI) akan Tambah 4 Armada Kapal Milik Sendiri pada 2022



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten pelayaran, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berencana menambah jumlah armada milik sendiri untuk memaksimalkan kinerja tahun ini. Rencananya akan ada penambahan armada sebanyak empat unit, dengan rincian dua unit pusher tug dan dua unit pusher barge selama tahun 2022. 

Corporate Secretary Transcoal Pacific, Anton Ramada menuturkan, langkah tersebut diambil guna mengurangi ketergantungan TCPI terhadap armada sewa dalam melayani jasa angkutan kepada para pelanggannya.  

"Perseroan berencana mengadakan penambahan armada sebanyak empat unit pusher tug dan pusher barge pada tahun 2022, dan satu unit pusher tug di antaranya sudah terealisasi pada bulan Mei 2022," ungkap Anton kepada Kontan.co.id, belum lama ini. 


Baca Juga: Permintaan Kargo Naik, Transcoal Pacific (TCPI) Bidik Pertumbuhan Pendapatan 25%

Untuk memaksimalkan rencana tersebut, TCPI menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 300 miliar di tahun ini. Yang mana 44% dari dana capex telah digunakan untuk membeli satu unit pusher tug dan dry dock kapal. 

Sekedar informasi, saat ini TCPI memiliki 87 unit armada milik sendiri dan untuk mendukung kegiatan operasional, perseroan masih menyewa ratusan unit armada dari perusahaan pelayaran lainnya. 

TCPI terpantau mampu mencatatkan kinerja memuaskan di sepanjang semester I-2022. Per Juni lalu, Transcoal Pacific meraup pendapatan sebesar Rp 872,93 miliar di semester I-2022. Angka ini lebih tinggi 29,12% dibandingkan semester pertama tahun 2021 yang hanya mencapai Rp 676,02 miliar. 

Baca Juga: Pendapatan Transcoal Pacific (TCPI) Tumbuh 29,12% Selama Semester I

Pendapatan TCPI selama semester pertama lalu masih didominasi oleh pendapatan dari transportasi laut sebesar Rp 868,20 miliar. Kemudian disusul pendapatan lain-lain dengan kontribusi senilai Rp 4,72 miliar. 

Hingga Juni lalu, Transcoal Pacific terpantau mampu meraih pertumbuhan signifikan dari sisi bottom line. Perusahaan ini tercatat membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 61,64 miliar, melesat dibandingkan sebelumnya Rp 33,69 miliar per akhir Juni 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli