Transcoal Pacific (TCPI) optimistis pendapatan naik 20% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) membukukan pendapatan sebesar Rp 676,02 miliar sepanjang semester pertama tahun ini. Pendapatan tersebut turun 18,18% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 825,50 miliar.

Beban pokok pendapatan Transcoal juga menyusut 21,52% dari sebelumnya Rp 679,73 miliar menjadi Rp 533,42 miliar. Dengan demikian, TCPI membukukan laba kotor senilai Rp 142,60 miliar atau 2,84% lebih kecil ketimbang laba kotor pada semester pertama 2020 sebesar Rp 146,77 miliar.

Di saat yang sama, Transcoal Pacific menekan beban umum dan administrasi 3,61% dari sebelumnya Rp 52,05 miliar menjadi Rp 50,17 miliar. Selain itu beban keuangan juga turun dari Rp 57,59 menjadi Rp 41,79 miliar pada semester pertama 2021.


Baca Juga: Energy Transporter Indonesia, anak usaha TCPI raih fasilitas kredit Rp 100 miliar

Alhasil, Transcoal Pacifik mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 33,69 miliar atau tumbuh 7,02% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 31,48 miliar.

Sekretaris Perusahaan TCPI Anton Ramada menjelaskan, pendapatan Transcoal masih turun lantaran volume angkutan yang masih rendah sebagai dampak dari penyebaran Covid-19.

“Meski demikian, kami optimis bahwa pada semester kedua 2021, sales akan meningkat sampai akhir tahun ini,” katanya ketika dihubungi Kontan, Jumat (24/9). Anton mengatakan, TCPI membidik pertumbuhan kinerja sebesar 20% sampai akhir tahun 2021.

Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) meraih kontrak anyar Rp 27 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati