KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk  (TCPI) menargetkan pertumbuhan kinerja positif pada tahun 2025. Pihaknya mengincar kenaikan pendapatan usaha dan laba dibandingkan tahun sebelumnya. 

Corporate Secretary Transcoal Pacific Anton Ramada mengatakan, Manajemen TCPI memproyeksikan angka pendapatan usaha mencapai Rp 2,37 triliun hingga akhir tahun nanti. Angka ini meningkat 23,55% dibandingkan pendapatan usaha pada 2024 yang tercatat Rp 1,92 triliun. 

Sementara untuk laba bersih, diproyeksikan sebesar Rp 285,58 miliar. Yang juga bertumbuh dari laba bersih tahun 2024 yang tercatat senilai Rp 85,37 miliar. 

Mitsubishi Destinator: Investasi Terbaik Mobil Keluarga untuk Jangka Panjang

“Perseroan memproyeksikan kinerja bisnis dapat mencapai target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2025,” ungkap Anton, kepada Kontan.co.id, Jumat (4/7) lalu. 

Optimisme ini salah satunya didukung oleh keberhasilan Perseroan mendapatkan kontrak baru pengangkutan bijih nikel dari salah satu perusahaan tambang di Sulawesi Tenggara.

Dia memerinci, periode dari kontrak tersebut selama lima tahun dan dapat diperpanjang hingga lima tahun kemudian. 

Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Tebar Dividen Rp 25 miliar dan Rombak Jajaran Direksi

Selain itu, Perseroan juga masih memiliki kontrak-kontrak pengangkutan kargo sebagai kelanjutan dari kontrak-kontrak tahun sebelumnya.

Meski demikian, dia mengakui bahwa realisasi bisnis TCPI hingga semester I-2025 sedikit di bawah target yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Namun Perseroan sangat optimis bahwa realisasi bisnis Perseroan ditahun 2025 ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh Perseroan. 

“Dalam siklus pengangkutan kargo, realisasi volume pengangkutan kargo pada semester II biasanya akan lebih tinggi dibandingkan pada semester I,” tuturnya. 

Hingga kuartal I-2025, pendapatan TCPI tercatat sebesar Rp 445,58 miliar, atau meningkat 3,91% dibandingkan Rp 428,78 miliar pada kuartal I-2024. 

Sedangkan untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berada di angka Rp 48,59 miliar, atau turun tipis dari semula Rp 49,13 miliar.

Baca Juga: Askrindo Jamin Ratusan Kapal Transcoal Pacific, Pertanggungan Capai Rp 591 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News