Transcoal perkuat bisnis pengiriman batubara lewat akuisisi Kanz Gemilang Utama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) pada Selasa (19/8), telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) terkait rencana akuisisi PT Kanz Gemilang Utama (KGU). Rencana akuisisi ini merupakan transaksi afiliasi, di mana TCPI dan KGU dikendalikan oleh manajemen yang sama.

Direktur Utama TCPI, Dirc Ricard Talumewo mengatakan, rencana transaksi ini untuk memperkuat fondasi bisnis TCPI dalam jasa pelayaran logistik dan batubara. “Untuk memperkuat fundamental perusahaan dan meningkatkan jasa pelayanan kepada customer kami,” kata Dirc, Rabu (19/9).

Akuisisi ini pun sebagai persiapan menyongsong berlakunya Peraturan Menteri Perdagangan 82/2017 tentang Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu.


“Peraturan itu mewajibkan ekspor batubara menggunakan vessel yang dioperasikan oleh perusahaan shipping nasional,” kata Dirc.

Dengan rencana akuisisi ini, emiten yang baru dua bulan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan menjadi pemegang saham 99% di KGU.

Dengan mengakuisisi kepemilikan saham KGU, sama artinya dengan mengakuisisi dua perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran yaitu PT Energy Transporter Indonesia (ETI) dan PT Sentra Makmur Lines (SML), di mana KGU sebagai pemegang saham utama ETI dan SML.

Pihak manajemen masih belum secara gamblang dan terang-terangan untuk memberitahu nilai dari transaksi akuisisi ini. “Maaf, untuk saat ini nilai transaksi masih belum bisa dibuka pada publik,” kata Dirc.

Sebelumnya, kepada KONTAN Ricard bilang, setelah melakukan akuisisi, volume pekerjaan TCPI untuk pengangkutan batubara menjadi 42 juta metrik ton per tahun, termasuk pekerjaan transshipment sebesar 24 juta metrik ton per tahun.

Guna mendukung kontrak itu, TCPI mengoperasikan 22 set tug and barges dan 3 floating crane untuk kegiatan transshipment. Lalu 125 set tug and barges, 11 mother vessel untuk kegiatan long hauling batubara, serta 2 mother vessel untuk kegiatan pengangkutan bijih nikel di Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia