Transformasi Bisnis PLN Diklaim Berhasil Mencapai Penghematan Rp 47 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo menyampaikan selama tiga tahun terakhir PLN melakukan transformasi besar-besaran dalam upaya menjawab tantangan perkembangan zaman dan transisi energi. 

Darmawan pun membagikan langkah-langkah transformasi PLN yang fokus pada efisiensi, inovasi, dan kepuasan pelanggan sehingga berhasil terus mencatatkan kinerja positif.

PLN berhasil melakukan renegosiasi terkait rencana operasi pembangkit listrik dengan swasta atau Independent Power Producer (IPP). Langkah ini membuat PLN berhasil melakukan penghematan mencapai Rp 47,05 triliun hingga 2023. 


Baca Juga: Penjualan Listrik PLN Naik 7,54% di Semester I-2024

"Kami melakukan renegosiasi dan kuantifikasi perjanjiannya seperti apa lalu kita rembukan. Dan kita berhasil mengurangi Take or Pay (TOP) Rp 47,05 triliun," kata Darmawan dalam keterangan resmi, Senin (12/8). 

Darmawan menjelaskan, PLN juga melakukan tranformasi pada sisi layanan pelanggan yang sebelumnya terfragmentasi, berbelit dan dilakukan secara manual.

Salah satu hasil transformasi ini, yakni aplikasi New PLN Mobile yang tidak hanya sekadar aplikasi, tetapi menjadi one stop services kebutuhan pelanggan mulai dari layanan kelistrikan, kendaraan listrik, hingga internet yang kini telah diunduh lebih dari 50,6 juta downloader dengan rating 4,9.

Selain itu, ada juga inovasi Virtual Command Center dan Pelayanan Teknik (Yantek Mobile) yang dapat diakses melalui Super Apps PLN Mobile yang berhasil menurunkan jumlah dan durasi gangguan, serta susut jaringan.

Baca Juga: Cek Kinerja Keuangan PLN di Semester I-2024

"Dulu PLN Mobile ratingnya 2,4 dan layanan pelanggan PLN itu buruk sekali, saya mendapat telepon dari semua pihak, ini menjadi tantangan yang dihadapi saat itu," ujar Darmawan.

Darmawan menambahkan, PLN juga melakukan peningkatan kualitas komunikasi korporat yang membuat perusahaan berhasil meraih capaian terbaik dari sisi indeks kepuasan pelanggan, indeks persepsi publik, bahkan menjadi best of the best communications BUMN.

Editor: Noverius Laoli