KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era saat ini, yang ditandai dengan hadirnya Industri 4.0, Pandemi COVID-19 dan Kenormalan Baru, transformasi digital bukan lagi menjadi pilihan, namun sudah menjadi keharusan bagi institusi pemerintahan dan korporasi bisnis. Secara sederhana, transformasi digital dapat diartikan sebagai optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informatika (TI) dalam pengelolaan/operasional suatu organisasi. Pemanfaatan TI itu biasanya melibatkan penggunaan teknologi terkini (
cloud, big data, machine learning, IoT, dll) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi yang ingin menggunakannya. Transformasi digital yang dijalankan itu tujuannya untuk meningkatkan layanan kepada publik dan pelanggan, serta mendongkrak daya saing, kinerja bisnis dan operasional. Maka keberhasilan penerapannya pun menjadi salah satu kunci penting keberhasilan pengelolaan institusi pemerintahan dan korporasi bisnis.
Demikian kesimpulan Webinar Series bertema “Accelerating Digital Transformation in Business & Government” yang digelar secara daring, Kamis, (16/12). “Webinar ini sebagai kegiatan belajar bersama terkait transformasi digital, sekaligus sebagai bagian dari rangkaian ajang penghargaan TOP Digital Awards 2021,” jelas Ketua Penyelenggara Webinar M. Lutfi Handayani dalam keterangannya, Kamis (16/12).
Baca Juga: PGN dan KAI Lakukan Uji Dinamis Kereta Trayek Jakarta-Surabaya Berbahan Bakar LNG Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan bilang pihaknya menyambut baik Webinar bertema “Accelerating Digital Transformation in Business & Government” yang merupakan rangkaian dari penghargaan TOP Digital Awards 2021” ini. “Kegiatan TOP Digital Awards yang diselenggarakan oleh majalah ItWorks ini, selaras dengan arah kebijakan Presiden RI yang dijalankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, yakni percepatan transformasi digital guna mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital, baik di instansi pemerintahan, korporasi bisnis, maupun institusi lainnya," paparnya. Sebagai perwujudan upaya mendorong peningkatan implementasi dan pemanfaatan teknologi digital di instansi pemerintahan, ia pun mengutarakan bahwa pemerintah pun telah mengeluarkan kebijakan
smart city dan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). “Mengingat peran krusial SPBE dalam meningkatkan layanan ke masyarakat, ada Forum SPBE yang juga didukung kementerian lain seperti Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PANRB, dan Kementerian Keuangan,” jelas Dirjen Aplikasi Informatika. Di Sharing Session Sesi Webinar ini, salah satu pembicara dari korporasi bisnis yaitu
Chief Technology Officer Bank Amar Indonesia, Kevin Kane dalam paparannya yang berjudul “Building a Resilient Digital Ecosystem” menjelaskan bahwa permintaan akan layanan perbankan digital terus meningkat seiring dengan jumlah pengguna aktif internet di tahun 2020 yang mencapai hingga 175,4 juta orang atau 64% dari total penduduk Indonesia.
Baca Juga: Perlunya Aplikasi Logistik Untuk Maksimalkan dan Percepat Kegiatan Bisnis “Namun setelah pandemi Covid-19, 60% konsumen mengalami penurunan pendapatan dan tabungan rumah tangga. Akibatnya, mereka pun mengurangi pengeluaran diskresioner dan mengadopsi kebiasaan baru secara dengan dukungan teknologi digital untuk menghemat,” terangnya.
Dari instansi pemerintahan, salah satu pembicara yaitu Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jatim Benny Sampirwanto menyebut pihaknya telah melahirkan beragam program inovasi dan aplikasi yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Antara lain Program East Java Super Corridor (EJSC) yang merupakan pusat kreativitas kaum milenial, atau tempat bertemunya ide dan gagasan anak-anak muda di seluruh Jatim melalui penerapan ekonomi kreatif. “Kami juga melahirkan inovasi untuk membantu mengembangkan UMKM, yaitu Dolan (Dashboard Produk Unggulan Jawa Timur), Dahan (Dashboard Bahan Pangan), Jatim Bejo (Jatim Belanja Online), dan Lumpang Bude (Lumbung Pangan BUM Desa),” ujar Benny. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi