KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian mendorong industri tanah air untuk melakukan transformasi digital menuju green industry. Hal ini sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0 Aspek green industry dalam peta jalan tersebut adalah mendorong industri makanan dan minuman yang merupakan salah satu prioritas untuk mengurangi ketergantungan bahan baku, di samping juga untuk meningkatkan ekspor dengan tetap menjaga kebutuhan dalam negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, pada Peresmian “Go Live” sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi di Pabrik PT Niramas Utama di Bekasi, Rabu (31/1). “Go Live” merupakan langkah awal PT Niramas Utama untuk mendukung transformasi digital perusahaan menuju green industry. Pada tahun 2016, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan bantuan internasional. Melihat perkembangan iklim yang semakin berubah pada tahun 2022, target tersebut ditingkatkan menjadi 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,2% dengan bantuan internasional. Kementerian Perindustrian sendiri memiliki target untuk mencapai NZE (Net Zero Emission) di sektor industri 10 tahun lebih cepat dari target nasional. Kami optimistis NZE dapat tercapai pada tahun 2050. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang diharapkan berperan aktif dalam mencapai NZE ini,” ungkap Putu.
Transformasi Digital Menuju Green Industry pada Industri Makanan dan Minuman
KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian mendorong industri tanah air untuk melakukan transformasi digital menuju green industry. Hal ini sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0 Aspek green industry dalam peta jalan tersebut adalah mendorong industri makanan dan minuman yang merupakan salah satu prioritas untuk mengurangi ketergantungan bahan baku, di samping juga untuk meningkatkan ekspor dengan tetap menjaga kebutuhan dalam negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, pada Peresmian “Go Live” sistem manajemen informasi produksi dan monitoring energi di Pabrik PT Niramas Utama di Bekasi, Rabu (31/1). “Go Live” merupakan langkah awal PT Niramas Utama untuk mendukung transformasi digital perusahaan menuju green industry. Pada tahun 2016, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan bantuan internasional. Melihat perkembangan iklim yang semakin berubah pada tahun 2022, target tersebut ditingkatkan menjadi 31,89% dengan upaya sendiri dan 43,2% dengan bantuan internasional. Kementerian Perindustrian sendiri memiliki target untuk mencapai NZE (Net Zero Emission) di sektor industri 10 tahun lebih cepat dari target nasional. Kami optimistis NZE dapat tercapai pada tahun 2050. Industri makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang diharapkan berperan aktif dalam mencapai NZE ini,” ungkap Putu.
TAG: