MOMSMONEY.ID - ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) merupakan wadah bagi pebisnis dari seluruh negara anggota ASEAN untuk membantu mewujudkan Sentralitas ASEAN sebagai visi utama kawasan ini. Sebagai pemimpin ASEAN-BAC 2023, KADIN Indonesia memiliki tujuan yang jelas, yakni mempercepat transformasi kawasan melalui inovasi dan inklusivitas. Mengusung tema "ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity," KADIN Indonesia berfokus pada tiga nilai inti yakni sentralitas, inovasi, serta inklusivitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui lima prioritas utama, yaitu transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, fasilitasi perdagangan, dan ketahanan pangan. Ketua ASEAN-BAC sekaligus Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid memaparkan bahwa ASEAN-BAC melalui lima isu prioritas dan delapan legacy project telah berhasil menggapai beberapa pencapaian dalam isu transformasi digital. Salah satunya yakni system ASEAN QR Code yang hingga saat ini sudah berhasil terhubung dengan beberapa negara seperti Indonesia dengan Singapura, Thailand dan Malaysia. Begitu juga Vietnam dengan Thailand serta Thailand dengan Kamboja yang juga sudah saling terhubung. Baca Juga: ASEAN BAC Dorong Investasi di Lima Sektor, Begini Penjelasan Arsjad Rasjid
Bentuk transformasi digital ini tentu mampu mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus bertumbuh, hingga bukan tak mungkin turut bersaing secara global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital. Lebih dari itu, transformasi digital lain dalam legacy project yakni Wiki Entrepreneur dan Marketplace Lending Platform, juga telah berhasil mendukung UMKM mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk peningkatan kapasitas pertumbuhan usahanya. Franky Oesman Widjaja, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Indonesia sekaligus Board Member Sinar Mas menegaskan bahwa Sinar Mas turut mendukung transformasi digital dalam gelaran ASEAN-BAC. Sejalan dengan Revolusi Industri 4.0, menurutnya kita harus melihat teknologi sebagai kesempatan untuk melakukan lompatan eksponensial atau leapfrog. "Lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi. Melalui kegiatan ‘Sinar Mas Digital Day 2023’ yang belum lama ini kami adakan, seluruh pilar usaha menampilkan inovasi digital dan berkolaborasi untuk menciptakan beragam inovasi baru lainnya untuk mendukung keberlanjutan usaha,’’ ungkapnya. Ia menambahkan, untuk melakukan leapfrog, Indonesia dapat memanfaatkan global megatrend yang terjadi saat ini yakni adanya transformasi digital yang sangat pesat salah satunya Artificial Intelligent (AI). Adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sehingga perlu adanya penyesuaian sumber daya manusia secara cepat dan tepat sehingga adaptasi teknologi yang dimaksud bisa dimanfaatkan serta direalisasikan secara maksimal. Baca Juga: Buka ASEAN Business Investment Summit, Jokowi: ASEAN Kawasan Menarik Bagi Investor Menurutnya transformasi digital terbukti turut berperan menyelamatkan perekonomian Indonesia. Setidaknya perekonomian digital Indonesia terbukti mampu menjadi penopang kinerja pertumbuhan perekonomian nasional. Pada tahun 2022, 40% nilai transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Tak hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia juga tercatat menjadi negara peringkat keenam dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia.