Transformasi ekosistem pangan, RNI resmikan produk retail pangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) bersama BUMN Klaster Pangan terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui inovasi pengembangan produk baru.

Produk baru hasil inovasi tersebut terdiri dari beras Rania 5 kg varian Premium, Pulen, Sedap Pulen, Pulen Wangi, dan Jasmine Rice, serta Raja Gula kemasan baru, dan juga Minyak Goreng Rania. Semua produk pangan ini telah resmi diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Selasa, 19 Oktober 2021 kemarin. 

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, peluncuran sejumlah produk pangan baru bertepatan juga dengan momentum hari pangan internasional yang diperingati pada 16 Oktober lalu. Yang mana kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memajukan sektor pangan nasional.


“Dengan semakin bertambahnya produk pangan produksi dalam negeri dengan harga yang terjangkau sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, masyarakat memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok yang berkualitas dengan harga yang wajar,” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (20/10). 

Dia menyampaikan, inovasi produk ritel ini tidak terlepas dari kolaborasi antara BUMN Klaster Pangan dengan berbagai stakeholder. Di mana mulai dari produksi hingga pemasaran, RNI bersinergi dengan sejumlah pihak, termasuk private sector. 

Baca Juga: RNI dorong transformasi ekosistem pangan lewat inovasi teknologi

Di samping meluncurkan produk pangan, RNI juga turut meluncurkan produk health care, seperti Nushi Handsanitizer, Nushi Tissue, dan Nushi Masker. Produk-produk ini telah mengantongi izin edar dan telah didistribusikan ke outlet-outlet untuk memenuhi pasokan kebutuhan masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, ekosistem pangan harus terlihat hasilnya. Pertama, melalui permergeran beberapa BUMN pangan sehingga dapat fokus dan memperluas bisnis model.

Kedua, kerja sama program-program BUMN pangan  dengan BUMN lainnya seperti Himbara. Terakhir, perbaikan supply chains, di mana sebagai pemain pangan tidak hanya fokus secara global tapi juga pada kekuatan pangan di dalam negeri.

Menurut Erick, transformasi pangan menjadi fokus utama pemerintah pada akhir tahun 2021 ini hingga tahun depan. Dia melihat persoalan pangan ini sendiri sangat kompleks, terlebih karena Indonesia sebagai negara agraris masih mencatatkan nilai impor yang cukup tinggi. 

“Adanya Badan Pangan Nasional akan kita siapkan RNI sebagai fokus market, Bulog sebagai Stabilisator, sehingga tidak tumpang tindih, inilah yang diharapkan menjadi transformasi pangan yang betul-betul terjadi dan untuk didukung semua pihak, termasuk Kementerian teknis maupun stakeholders lainnya," tambah Erick.

Ke depannya, terang Arief, RNI bersama BUMN Klaster Pangan, akan terus melakukan inovasi pengembangan produk dan model bisnis. Hal ini seiring dengan proses pembentukan Holding BUMN Pangan yang saat ini masih berjalan.

“Diharapkan, saat holding BUMN Pangan telah resmi terbentuk, kami dapat langsung berlari menjalankan berbagai inisiatif strategis guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan para petani, peternak, serta nelayan,” tutup Arief.

Selanjutnya: Dirut RNI pastikan BUMN klaster pangan junjung tata kelola perusahaan yang baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .