KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga nirlaba tekstil berkelanjutan, Rantai Tekstil Lestari (RTL), terus mendorong penguatan aksi kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan transformasi industri tekstil dan fesyen yang berkelanjutan di Indonesia. “Sustainable fashion, circular fashion tidak hanya sebuah tren, yang muncul sesaat kemudian lenyap. Transformasi ini nyata," kata Basrie Kamba, Ketua Umum RTL dalam keterangannya, Rabu (30/11). "Hanya dengan aksi kolaborasi termasuk melakukan beberapa pilot project antar stakeholders, termasuk industri, akademisi, desainer, pemilik brand internasional, dan pemerintah, Indonesia akan mampu mengatasi tantangan dan mendapatkan porsi dari pasar tersebut yang saat ini masih dalam kisaran US$ 10 miliar,” ujar dia.
Transformasi Industri Tekstil Dinilai Memerlukan Aksi Kolaboratif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga nirlaba tekstil berkelanjutan, Rantai Tekstil Lestari (RTL), terus mendorong penguatan aksi kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam rangka mewujudkan transformasi industri tekstil dan fesyen yang berkelanjutan di Indonesia. “Sustainable fashion, circular fashion tidak hanya sebuah tren, yang muncul sesaat kemudian lenyap. Transformasi ini nyata," kata Basrie Kamba, Ketua Umum RTL dalam keterangannya, Rabu (30/11). "Hanya dengan aksi kolaborasi termasuk melakukan beberapa pilot project antar stakeholders, termasuk industri, akademisi, desainer, pemilik brand internasional, dan pemerintah, Indonesia akan mampu mengatasi tantangan dan mendapatkan porsi dari pasar tersebut yang saat ini masih dalam kisaran US$ 10 miliar,” ujar dia.