Transjakarta luncurkan 20 bus gandeng merek Scania



JAKARTA. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan sebanyak 20 unit armada bus baru jenis gandeng (articulated) bermerek Scania asal Swedia dan berbahan bakar gas (BBG).

Peresmian bus-bus buatan Eropa tersebut dilakukan secara langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di kawasan wisata Monas, Jakarta Pusat, Senin."Bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-488 DKI Jakarta, saya bersama wakil gubernur resmi meluncurkan 20 bus articulated standar dunia," kata Basuki sambil menekan sirene di Monas, Jakarta Pusat.

Dia mengaku senang dengan pengadaan ke-20 bus tersebut yang dilakukan melalui katalog elektronik (e-katalog) Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP). "Saya sangat gembira karena memang kami ingin mendorong supaya pembelian atau pengadaan barang dan jasa di Jakarta semuanya dilakukan melalui e-katalog LKPP. Dengan adanya bus-bus ini, kami berharap dapat memberikan layanan transportasi yang lebih baik kepada masyarakat," ujar Basuki.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Transjakarta Steve Kosasih menuturkan bus-bus tersebut saat ini belum dapat dioperasikan karena masih menunggu proses administrasi, seperti perizinan dan STNK. "Diperkirakan bus-bus itu baru bisa beroperasi pada pertengahan Juli 2015. Kami akan operasikan bus tersebut di beberapa koridor Transjakarta yang memang dapat dilalui oleh bus gandeng," tutur Kosasih.

Dia mengungkapkan bus gandeng Scania itu memiliki beberapa keunggulan, diantaranya daya tahan dan standar keamanan serta kenyamanan yang tinggi, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. "Aspek keamanan meliputi materi bahan dasar bus hingga sistem yang dirancang untuk keamanan para penumpang. Pelapis lantai, karpet dan bahan interior bus dibuat dari bahan tahan api bersertifikat BASF," ungkap Kosasih.

Lebih lanjut, dia menambahkan bus Scania gandeng itu memiliki kapasitas hingga 140 orang dengan 39 kursi yang terdiri dari enam kursi prioritas dan dua ruang untuk pengguna kursi roda. Di bagian dalam terdapat empat kamera pengawas (CCTV) dan di bagian luar ada dua CCTV, yakni di depan dan belakang bus. Kemudian, bus tersebut juga memiliki dua lubang pengisian BBG, masing-masing terletak di bagian kanan dan kiri bus sehingga dapat diisi dari sisi manapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa