KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menargetkan 100 bus bertenaga listrik beroperasi di jalanan ibu kota. Hal tersebut untuk menekan tingginya polusi udara yang dihasilkan transportasi berbahan bakar minyak serta upaya efisiensi biaya operasional. Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Wibowo, mengatakan pengoperasian bus listrik itu untuk pengalihan kendaraan dari BBM ke listrik untuk mengurangi polusi udara. “Bus ini ramah lingkungan sesuai dengan komitmen untuk menekan biaya transportasi serta pengendalian polusi udara,” kata dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Kembali Ekspansi, Indika Energy Merambah Bisnis Bus Listrik dan Charging Station Menurutnya, saat ini TransJakarta sudah mengoperasikan 52 bus listrik dari 100 yang ditarget beroperasi pada tahun 2023. Pengoperasian bus listrik berkapasitas 50 pelanggan dengan 33 kursi itu, ditujukan untuk mengurangi emisi pembuangan gas kendaraan. Diketahui, Seluruh bus listrik baru tersebut disediakan oleh mitra operator PT Transportasi Jakarta, PT Mayasari Bakti. Bus-bus listrik itu banyak dioperasikan di rute tengah. Di antaranya rute nonBRT 1P Pasar Senen-Blok M ataupun 1R Pasar Senen-Tanah Abang. Saat ini, bus-bus listrik itu lebih banyak melayani wilayah selatan Jakarta. Di antaranya rute D21 Lebak Bulus-Universitas Indonesia, rute 4B Stasiun Manggarai-Universitas Indonesia, ataupun 1E Pondok Labu-Blok M. Menurutnya, langkah yang sudah diambil oleh TransJakarta itu terutama untuk perbaikan transportasi agar tidak menimbulkan polusi udara. “Kemudian kita juga lagi benar-benar giat untuk menata rute agar tepat sasaran dalam mengurangi emisi. Itukan jadi bagian dalam pengurangan polusi,” katanya. Baca Juga: Pemerintah Gencar Kembangkan Mobil Listrik, ASII Dinilai Punya Peluang Positif