KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 yang masih melanda tak menahan laju ekspansi PT Transkon Jaya Tbk (
TRJA). Emiten yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan dan penyedia layanan jaringan internet ini masih akan agresif membidik kontrak-kontrak baru hingga tutup tahun 2021.
Corporate Secretary Transkon Jaya Alexander Syauta mengungkapkan, hingga Q3-2021, TRJA sudah meraih kontrak baru sekitar Rp 219 miliar. Kontrak yang didapat utamanya berasal dari penyewaan kendaraan di segmen pertambangan batubara, nikel dan infrastruktur. Dalam tiga bulan terakhir di 2021, TRJA akan mengejar capaian kontrak baru di kisaran Rp 343 miliar. Dengan begitu, TRJA memproyeksikan bisa mengantongi total kontrak sekitar Rp 562 miliar pada akhir tahun ini.
"Target perolehan kontrak sampai akhir tahun diperkirakan di angka Rp 562 miliar. Dalam 3 bulan ke depan akan dikejar untuk kontrak-Kontrak baru supaya mencapai target tersebut," ujar Alexander saat dihubungi Kontan.co.id, akhir pekan lalu. Dia menambahkan, meroketnya harga batubara dalam beberapa bulan terakhir turut mendongkrak kinerja TRJA. Seperti diketahui, harga batubara global sedang berada di level tinggi yang menyentuh lebih dari US$ 200 per ton. Adapun, pendapatan dan bisnis penyewaan kendaraan TRJA masih didominasi dari segmen batubara dengan kontribusi hingga 85%.
Baca Juga: Transkon Jaya (TRJA) jajaki kerja sama dengan Sunindo Kookmin Best Finance "Permintaan meningkat cukup signifikan dan pembayaran dari pelanggan juga lancar, tepat waktu. Sehingga kondisi kas perusahaan beserta kinerja keuangan baik," sebut Alexander menggambarkan dampak kenaikan harga batubara bagi kinerja TRJA. Kondisi ini diyakini berdampak baik bagi pendapatan dan laba bersih perusahaan. Meski belum membeberkan secara rinci kinerja keuangan hingga Q3-2021, tapi Alexander optimistis TRJA bisa menumbuhkan pendapatan di kisaran 5%-6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Kami mengharapkan pertumbuhan sekitar 5%-6% di akhir periode Q3-2021," imbuh Alexander. Untuk menopang kinerja dan operasional, TRJA juga agresif dalam menambah jumlah armada. TRJA sudah menambah sekitar 300 kendaraan berbagai jenis, seperti jenis
light vehicle, light bus dan
light truck.
Dalam memuluskan ekspansi armada tersebut, TRJA merealisasikan belanja modal (capex) sekitar Rp 120 miliar, melebihi yang dianggarkan pada awal tahun 2021. Adapun sumber pendanaannya berasal dari kombinasi kas internal dan pembiayaan
leasing. "Kami memprediksikan akan menggunakan lebih dari yang sudah kami anggarkan, oleh karena permintaan penyediaan sewa kendaraan yang cukup tinggi dari sisi pelanggan," ujar Alexander. Sebagai bagian dari inovasi layanan, TRJA juga masih berupaya mengembangkan layanan kendaraan listrik untuk pertambangan. Kajian dan diskusi bersama Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) terus dilakukan TRJA. "Sampai saat ini kami masih terus melakukan pertemuan dengan ATPM Kendaraan Listrik dan melanjutkan riset terkait penggunaannya di wilayah pertambangan," pungkas Alexander.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .