KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut,
transmisi penurunan suku bunga acuan BI rate terhadap bunga kredit perbankan lambat. Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP Napitupulu menilai dampak penurunan suku bunga acuan BI terhadap suku bunga kredit BTN memang tak bakal terlalu besar. Sebab, kata Nixon, sekitar 60% portofolio kredit BTN merupakan KPR subsidi dengan bunga yang telah dipatok pemerintah di level 5%. Menurutnya, ruang penurunan bunga pada segmen ini sangat terbatas.
“Kalau KPR subsidi bunganya sudah 5%. Mau diturunkan ke berapa lagi? Itu sudah sangat rendah,” kata Nixon kepada awak media, Kamis (18/12/2025).
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Bagi Dividen Interim Rp 100 per Saham Sementara itu, untuk KPR non-subsidi, Nixon mengakui, dampak penurunan bunga tersebut terhadap permintaan kredit belum terlalu terlihat. “Booking rate KPR non-subsidi memang agak turun, jadi dampaknya tidak terlalu kelihatan. Tapi sebenarnya penurunan bunga itu sudah kami lakukan jauh sebelumnya,” ujarnya. Nixon mengatakan, yield kredit BTN juga berpotensi terus menurun ke depan, sejalan dengan turunnya bunga KPP yang kini berada di kisaran 6%. Tak hanya di segmen konsumer, BTN juga telah menurunkan bunga di segmen kredit korporasi. Nixon bilang, bunga kredit korporasi BTN saat ini juga sudah berada di level rendah, sehingga transmisi penurunan suku bunga ke kinerja bank tidak akan terlalu signifikan. “Dampaknya ke BTN nggak akan besar, karena memang yield-nya sudah rendah dan sebagian besar sudah dipatok di 5%,” jelas Nixon. Ia menambahkan, BTN bahkan tengah mempertimbangkan untuk menyurati Bank Indonesia (BI) terkait kemungkinan relaksasi kebijakan, mengingat BTN menjalankan program pemerintah sejak awal dengan tingkat bunga yang sudah rendah. “Kalau dari awal ini program pemerintah yang kita jalankan, apakah kita tetap tidak menerima relaksasi? Kecuali pemerintah memang menurunkan bunganya,” kata Nixon.
Baca Juga: Bos BTN Beri Bocoran Target-target Kinerja 2026, Kredit Tumbuh Dua Digit Menurut Nixon, bunga KPR subsidi 5% sudah sangat kompetitif, bahkan sulit ditemukan pada produk KPR jangka panjang di bank lain. “Tidak ada produk KPR 20 tahun dengan bunga serendah itu,” kata Nixon.
Untuk diketahui, transmisi penurunan BI-rate terhadap suku bunga kredit perbankan memang masih sangat lambat. Sejak awal tahun 2025 hingga bulan November, BI-rate telah turun 125 bps. Namun, penurunan suku bunga kredit baru 24 bps, dari 9,20% menjadi 8,96%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News