Transportasi Jabodetabek diarahkan gunakan 1 kartu



JAKARTA. Kondisi angkutan umum saat ini tidak hanya diperhadapkan dengan permasalahan kapasitas dan kualitas pelayanan, tetapi juga tidak terintegrasinya tiket elektronik (e-ticket) antarmoda yang baik.

Sebagai contoh, saat ini operator kereta komuter PT KCJ dan Transjakarta masih menerbitkan kartu elektronik sendiri-sendiri meski ada kartu keluaran bank yang sama-sama bisa digunakan di kedua moda tersebut.

Idealnya, Pengguna KCJ yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan Transjakarta dapat menggunakan kartu yang sama, sehingga melalui pengintegrasian tiket elektronik untuk penggunaan kereta api dan transjakarta dapat mengurangi penggunaan beragam kartu (one card for all).


Bertempat di kantor Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), hari ini, Kamis (6/10) Elly Sinaga dan didampingi Direktur Prasarana Risal Wasal mengumpulkan semua operator dan calon operator layanan angkutan umum massal untuk membicarakan integrasi tiket elektronik (e-ticket) di Jabodetabek melalui penggunaan integrasi ticketing antarmoda.

Dalam kesempatan tersebut hadir perwakilan dari Kominfo, Bank Indonesia, PT KAI, Damri, PPD, PT Transjakarta, PT KCJ, MRT, LRT (Adhi Karya), LRT Jakpro, Railink, dan PT Angkasa Pura II.

“Saat ini kami telah mendata dan memetakan jaringan dan simpul angkutan umum massal di Jabodetabek (transjakarta, KRL, MRT, LRT) dan ke depan diharapkan pada tahun 2019 semuanya sudah dapat beroperasi,” papar Elly.

Permasalahan yang dihadapi selain integrasi fisik adalah integrasi pembayaran sehingga kami mendorong untuk menginisiasi layanan integrasi sistem tiket transportasi yang ada di Jabodetabek, Ujar Elly.

Ide dari BPTJ tersbut disambut baik oleh seluruh peserta yang hadir. Baik MRT, LRT KCJ dan PT. KAI mendukung adanya satu sistem tiket elektronik satu sistem yang terintegrasi.

Elly mengatakan, program ini akan segera dilaporkan ke Menteri perhubungan dan segera dibentuk tim kerja yang akan bertugas merencanakan standar sistem pembayaran antara lain; kecepatan proses transaksi, keamanan, interoperabilitas dan frekuensi yang digunakan, termasuk kelembagaan, desain kartu, bisnis model, proses model dan menyusun road mapnya.

Diharapkan melalui satu tiket ini pengguna dapat menggunakan semua moda angkutan umum di Jabodetabek dan teerlayani dengan baik, tambah Elly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia