Transportasi Publik di IKN Nusantara akan Mengandalkan Kendaraan Tanpa Awak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendaraan otonom (autonomous vehicle) akan menjadi tulang punggung transportasi publik di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kendaraan tanpa awak yang akan menjadi bagian penting sistem transportasi cerdas, menawarkan mobilitas sebagai layanan kepada warga.

“Kami ingin memiliki rute sesuai permintaan dan dinamis dari mobil tanpa awak kami daripada sistem bus yang terjadwal dengan rute tetap,” kata Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono dalam peresmian uji kendaraan otonom pertama di Indonesia yang diadakan di Q-Big BSD City, yang dikutip dari siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (20/5).

Bambang menyampaikan, kehadiran kendaraan otonom tersebut bertujuan untuk menciptakan mobilitas perkotaan yang lebih aman dan efisien, menghilangkan kemacetan dan emisi gas rumah kaca, serta menyediakan mobilitas bagi penyandang disabilitas dan kebutuhan khusus.


Baca Juga: Menhub Budi Karya Dorong Swasta Mulai Manfaatkan Kendaraan Otonom

Saat ini Otorita Ibu Kota Nusantara sedang mengembangkan masterplan kota pintar Nusantara yang mencerminkan teknologi mutakhir, dengan fokus pada inovasi dan menciptakan ekosistem yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Intelligent Transport System (ITS) adalah salah satu fitur terpenting di kota pintar. Pihak Otorita IKN akan mengembangkan ITS yang mengimplementasikan IoT, menggunakan big data, dan menerapkan AI sebagai tulang punggung sistem. "Kami bekerja sama dengan ITS Asia Pasifik, pusat keunggulan di universitas di seluruh dunia, dan industri dalam hal ini,” imbuh Bambang yang juga merupakan pendiri dan mantan Presiden Intelligent Transport System (ITS) Indonesia.

Ia menambahkan, perkembangan teknologi dan inovasi akan memainkan peran penting, tidak hanya dalam mengembangkan kota pintar sebagai salah satu solusi tantangan perkotaan, melainkan juga dalam menciptakan model baru pengelolaan kota masa depan yang terhubung secara digital yang layak secara ekonomi, diinginkan secara sosial, dan berkelanjutan secara lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .