JAKARTA. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengatakan, ia tidak ikut serta dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI 2016. Dia juga menolak menandatangani APBD-P 2016 saat pengesahan nanti. Menurutnya, hal ini karena dia tidak ingin kejadian seperti kasus uninterruptible power supply (UPS) terjadi lagi. "Jelas dong trauma, karena kan saya tidak pernah melakukan itu tapi saya di-bully, dihajar, kan enggak bener tuh," ujar Lulung, Kamis (6/10). Pengadaan alat UPS merupakan salah satu program yang ada pada APBD-P 2014. Program pengadaan UPS menjadi masalah karena dinilai tidak diperlukan oleh sekolah-sekolah. Selain itu, harga UPS juga dinilai terlalu mahal dari harga asli.
Trauma di-bully, Lulung ogah teken APBD-P DKI
JAKARTA. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengatakan, ia tidak ikut serta dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI 2016. Dia juga menolak menandatangani APBD-P 2016 saat pengesahan nanti. Menurutnya, hal ini karena dia tidak ingin kejadian seperti kasus uninterruptible power supply (UPS) terjadi lagi. "Jelas dong trauma, karena kan saya tidak pernah melakukan itu tapi saya di-bully, dihajar, kan enggak bener tuh," ujar Lulung, Kamis (6/10). Pengadaan alat UPS merupakan salah satu program yang ada pada APBD-P 2014. Program pengadaan UPS menjadi masalah karena dinilai tidak diperlukan oleh sekolah-sekolah. Selain itu, harga UPS juga dinilai terlalu mahal dari harga asli.