Travel berharap minat wisata masih tinggi



JAKARTA. Pelesiran ternyata sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat Indonesia. Pertumbuhan tingkat ekonomi kelas menengah yang besar, ditambah semakin tingginya aktivitas dan tekanan dalam pekerjaan membuat kebutuhan traveling meningkat dengan pesat.

Mau berburu tawaran-tawaran berpelesiran? Minggu ini ada pameran travelling yang berisi banyak maskapai, tour, dan hotel, menggelar berbagai penawaran. Misalnya saja Tiger Air Mandala yang menawarkan harga Jakarta – Singapura Rp 99 ribu di ajang pameran Indonesia Travel and Holiday Fair. Tidak heran bila terjadi antrean panjang di booth Tiger. Selain itu, pengunjung lainnya juga antusias untuk berburu destinasi menarik dengan tawaran harga spesial.

Sayangnya tidak banyak perusahaan tour and travel yang memberikan diskon ataupun harga khusus. Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies Asnawi Bahari menegaskan sampai saat ini perusahaan tour dan travel tidak mungkin memberikan diskon besar-besaran karena mereka sudah mempunyai kontrak jangka panjang dengan hotel, restoran, dan tempat wisata di setiap negara.


“ Hitungannya itu sudah fix, dan kami sudah ada kontrak rate juga,” katanya kepada KONTAN. Meskipun begitu tahun ini dia memprediksikan jumlah wisatawan lokal yang keluar negeri masih akan terus meningkat meskipun tidak setinggi tahun lalu.

Asal tahu saja, pertumbuhan wisatawan lokal yang keluar negeri dan sebaliknya naik sebesar 8% dan tahun ini diprediksikan hanya akan naik sekitar 6%. Faktor melambatnya pertumbuhan tersebut lantaran adanya ajang pemilihan umum.

Head of Marketing and Communication Smailing Tour and Travel, Putu Ayu Aristydewi mengatakan, dilihat dari tahun pemilu sebelumnya, destinasi kunjungan wisatawan ke dalam negeri memang berkurang."Semoga saja kondisinya kondusif, jadi tidak mengurangi biro perjalanan," tandas Putu Ayu

Meskipun pertumbuhan melambat, para pemain di bisnis tour and travel masih optimistis dapat meningkatkan laba mereka. “Tahun ini, pasti masih akan tumbuh signifikan untuk tour and travel kami,” kata Bondan Nurdiyanto, Sekretaris Perusahaan Panorama Group.  

Sedangkan Smailing Tour And Travel menargetkan laba perusahaan dapat tumbuh mencapai 20% dari tahun lalu yang hanya tumbuh 10%.

Asia masih menjadi primadona

Negara di kawasan Asia saat ini memang masih menjadi pilihan utama para pecinta travelling. Karena harga yang terjangkau dan pemandangan alamnya yang indah. Bondan Nurdiyanto mengatakan China dan Korea masih menjadi destinasi favorit sepanjang tahun ini.

“Demam K-Pop membuat mereka penasaran, dan China itu luas jadi banyak profesi yang juga bagus untuk dikunjungi,” jelasnya. Asal tahu saja, trend perjalanan di kedua negara tersebut sudah terlihat sejak tahun lalu.

Selain itu negeri Sakura masih juga menjadi idola para wisatawan asal Indonesia. Alasannya, karena hal- hal menarik di Eropa bisa didapatkan di Jepang seperti salju, pusat perbelanjaan, Disneyland dan lainnya. Putu Ayu menilai, pertumbuhan tour and travel di tahun ini meningkat 20% ke Asia.

Asal tahu saja, Turki kini juga ramai dikunjungi para wisatawan Indonesia. Karena, banyak paket umroh yang mengikutsertakan kunjungan ke Turki sebagai tambahan destinasi.

Meskipun Asia masih menjadi juara tetapi negara-negara Eropa seperti Paris, Italia, Inggris, dan lainnya juga masih dinilai menarik. Asnawi mengatakan kebanyakan negara-negara Eropa tersebut untuk market konsumen premium. “ Negara Eropa masih mempunyai daya tarik,” katanya.  

Sedangkan untuk destinasi di dalam negeri, Raja Empat yang akan banyak menarik perhatian wisatawan. Diprediksikan, jumlah kunjungan ke lokasi tersebut akan meningkat seiring mulai adanya penerbangan ke sana. Bali, Yogyakarta, dan Lombok juga masih akan tetap dibanjiri oleh para wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.