Tren Akuisisi Bank Dinilai Bakal Berlanjut, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tren akuisisi di industri perbankan semakin marak. Pengamat menilai ada dua faktor yang mendorong peningkatan akuisisi di sektor perbankan belakangan.

Seperti diketahui, sejumlah bank sedang dalam proses akuisisi saat ini. Di antaranya Bank OCBC NISP Tbk mencaplok 99% saham Bank Commonwealth dan Bank Danamon mengakuisisi bisnis ritel Bank Standard Chartered Indonesia. Sementara Bank UOB sudah berhasil merampungkan akuisisi bisnis konsumer Citibank. 

Beberapa bank lain masih mempersiapkan rencana akuisisi. BTN misalnya sedang mengincar dua bank syariah untuk kemudian digabungkan ke bank BTN Syariah.


Tak ketinggalan, BTPN juga berencana mengakuisisi perusahaan lain. Untuk itu, bank yang dikendalikan investor Jepang ini akan melakukan rights issue dengan menerbitkan 3,09 miliar saham baru. 

Baca Juga: Aksi Akuisisi Bank Masih Marak, Pengamat Menilai Bisnis Bank Masih Prospektif

SVP, Head of Research Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan berpendapat bahwa terdapat dua faktor di balik akuisisi sebuah bank. Faktor pertama adalah bank yang memang sudah waktunya dijual, dan faktor kedua adalah potensi bisnis di baliknya. 

"Saya melihat ada bank yang sudah waktunya menjual unit bisnisnya dan di sisi lain ada bank yang melihat prospek bisnis sehingga mengakuisisi bisnis bank lain," kata Trioksa kepada KONTAN, Rabu (6/12) 

Selain itu aksi akuisisi bank juga akan menguntungkan pihak terkait karena menambah portofolio bisnis secara langsung dan dapat menambah jaringan bisnis baru. 

Trioksa juga mengungkapkan ke depannya aksi akuisisi bank akan terus berlanjut. Karena adanya tekanan situasi global dan berdampak pada bisnis bank yang berbasis di Amerika dan Eropa. 

"Untuk Indonesia sendiri prospektif mengingat ekonomi masih bertumbuh. Kemudian karena tekanan situasi global berdampak pada bisnis terutama bank-bank yang berbasis di Amerika dan Eropa sehingga sebagian mulai melepas unit bisnisnya seperti Citibank dan Commonwealth," kata Trioksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi