KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung terkena auto rejection atas (ARA) pada hari perdagangan pertama. Sejak awal tahun hingga Jumat (14/2), setidaknya ada 13 emiten yang tercatat mencatatkan saham perdana (listing) dan mayoritas terkena ARA. William Hartanto, Analis Panin Sekuritas, menjelaskan kenaikan yang signifikan pada saat listing adalah hal yang biasa. Hal ini menunjukkan spekulasi dari pasar yang tinggi dan hanya memanfaatkan penguatan jangka pendek saja. Sebab, sebagai emiten baru fundamentalnya masih belum jelas."Pasti ada short profit taking," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).
Tren auto reject atas saat listing, cocok untuk trading jangka pendek
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung terkena auto rejection atas (ARA) pada hari perdagangan pertama. Sejak awal tahun hingga Jumat (14/2), setidaknya ada 13 emiten yang tercatat mencatatkan saham perdana (listing) dan mayoritas terkena ARA. William Hartanto, Analis Panin Sekuritas, menjelaskan kenaikan yang signifikan pada saat listing adalah hal yang biasa. Hal ini menunjukkan spekulasi dari pasar yang tinggi dan hanya memanfaatkan penguatan jangka pendek saja. Sebab, sebagai emiten baru fundamentalnya masih belum jelas."Pasti ada short profit taking," kata William kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).