Tren bearish bisa giring minyak US$ 26 per barel



JAKARTA. Harga minyak WTI kembali tertekan. Tekanan datang masih dari perkara tingginya pasokan minyak mentah dunia saat ini di pasar global.

Mengutip Bloomberg, Jumat (19/2) pukul 18.25 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2016 di New York Mercantile Exchange menukik 1,79% ke level US$ 30,22 per barel dibanding hari sebelumnya.

Pemaparan Nanang Wahyudin, Analis PT Finex Berjangka hal ini terjadi karena laporan Energy Information Administration (EIA) bahwa stok minyak mingguan AS naik 2,1 juta barel dari minggu sebelumnya yang turun 800.000 barel.


“Ini menambah panjang tekanan bahwa saat ini oversupply minyak dunia memang tinggi saat ini dan permintaan belum menunjukkan tanda membaik,” tutur Nanang.

Belum lagi muncul pernyataan dari Menteri Luar Negeri Arab Saudi yang menolak pengurangan produksi Arab Saudi. “Tentunya pernyataan ini memupuskan harapan akan terjadinya pemangkasan produksi dalam rapat OPEC pertengahan tahun 2016 nanti,” jelas Nanang.

Karena masih tingginya beban negatif yang mempengaruhi pergerakan harga minyak WTI, Nanang menduga harga minyak bisa akan terus tertekan.

“Harga minyak WTI masih akan terus bergerak di kisaran US$ 26,00 – US$ 32,00 per barel,” prediksi Nanang. Belum ada indikasi harga minyak WTI bisa beranjak dari tren bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto