Tren Bersepeda Meredup, Penjualan Sepeda Menyusut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersepeda sempat menjadi tren aktivitas yang digandrungi oleh masyarakat ketika awal pandemi Covid-19 lalu. Namun, tren ini mulai memudar hingga membuat kinerja pasar sepeda di Indonesia lesu dalam beberapa tahun terakhir.

Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo mengatakan, penjualan sepeda nasional turun drastis sejak 2020 sampai 2024, terutama hingga momen pemilu, yakni sekitar 60%--70%. Permintaan sepeda berkurang drastis setelah pandemi berakhir, sehingga menimbulkan kondisi kelebihan pasokan di kalangan penjual sepeda.

Beruntung, setelah pemilu mulai ada perbaikan penjualan sepeda dengan pertumbuhan sekitar 10%-20% seiring meningkatnya kegiatan bersepeda di area perkotaan, terutama untuk sepeda balap (road bike) dan sepeda lipat. Permintaan sepeda listrik atau moped juga meningkat akhir-akhir ini. 


"Dari sisi harga terjadi diskon besar-besaran untuk stok lama dan untuk stok baru juga dikenakan harga yang lebih terjangkau, karena mempertimbangkan daya beli," kata dia, Jumat (28/9).

Baca Juga: Tren Gowes Turun, Bisnis Penjualan Sepeda Terpukul

Apsindo juga menyebut, aktivitas impor sepeda masih dilakukan, khususnya untuk pelaku usaha pemegang merek sepeda global lantaran mereka terikat kontrak pembelian produk. Namun, impor tersebut dilakukan dalam jumlah yang lebih rendah dan menyasar produk sepeda yang berpotensi laku di pasar lokal.

Produksi sepeda di dalam negeri juga tetap aktif berjalan. Kembali lagi, volume sepeda yang diproduksi tentu berkurang dan pihak produsen lebih mempertimbangkan produk yang dapat menyasar kelas menengah bawah.

"Hal yang penting sekarang adalah mengalirkan cash flow perusahaan dan pabrik, sehingga produsen harus lebih jeli membangun pasar dan memahami pasar agar produk yang dihasilkan dapat terjual," ungkap Eko.

Eko menambahkan, seiring adanya kepastian politik dan pemerintahan baru, muncul optimisme bahwa pasar sepeda akan membaik. Apsindo pun berharap pemerintah terus konsisten membangun infrastruktur yang mendukung energi hijau sehingga kembali tren bersepeda yang bukan hanya sebagai aktivitas rekreasi atau olahraga saja, melainkan juga untuk mobilitas sehari-hari.

"Terbukti untuk sepeda listrik sudah menjadi transportasi jarak pendek dari rumah ke warung atau untuk keperluan antar jemput sekolah," imbuh dia.

Selanjutnya: Daya Beli Masyarakat Melemah, Laju Bisnis Sepeda Melambat

Menarik Dibaca: 25 Ucapan Hari Jantung Sedunia 2024 yang Diperingati Setiap 29 September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat