KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersepeda sempat menjadi tren aktivitas yang digandrungi oleh masyarakat ketika awal pandemi Covid-19 lalu. Namun, tren ini mulai memudar hingga membuat kinerja pasar sepeda di Indonesia lesu dalam beberapa tahun terakhir. Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo mengatakan, penjualan sepeda nasional turun drastis sejak 2020 sampai 2024, terutama hingga momen pemilu, yakni sekitar 60%--70%. Permintaan sepeda berkurang drastis setelah pandemi berakhir, sehingga menimbulkan kondisi kelebihan pasokan di kalangan penjual sepeda. Beruntung, setelah pemilu mulai ada perbaikan penjualan sepeda dengan pertumbuhan sekitar 10%-20% seiring meningkatnya kegiatan bersepeda di area perkotaan, terutama untuk sepeda balap (road bike) dan sepeda lipat. Permintaan sepeda listrik atau moped juga meningkat akhir-akhir ini.
Tren Bersepeda Meredup, Penjualan Sepeda Menyusut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bersepeda sempat menjadi tren aktivitas yang digandrungi oleh masyarakat ketika awal pandemi Covid-19 lalu. Namun, tren ini mulai memudar hingga membuat kinerja pasar sepeda di Indonesia lesu dalam beberapa tahun terakhir. Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo mengatakan, penjualan sepeda nasional turun drastis sejak 2020 sampai 2024, terutama hingga momen pemilu, yakni sekitar 60%--70%. Permintaan sepeda berkurang drastis setelah pandemi berakhir, sehingga menimbulkan kondisi kelebihan pasokan di kalangan penjual sepeda. Beruntung, setelah pemilu mulai ada perbaikan penjualan sepeda dengan pertumbuhan sekitar 10%-20% seiring meningkatnya kegiatan bersepeda di area perkotaan, terutama untuk sepeda balap (road bike) dan sepeda lipat. Permintaan sepeda listrik atau moped juga meningkat akhir-akhir ini.