KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski diperkirakan berada dalam tren bullish hingga akhir kuartal I 2018, namun masih ada sentimen negatif yang bisa menghadang pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Kenaikan ringgit Malaysia dan larangan penggunaan CPO di Uni Eropa bisa saja menjegal laju harga CPO. Mengutip Bloomberg, Kamis (11/1) pukul 19.00 WIB, pasangan USD/MYR berada pada posisi terendah sejak September 2016. Namun, sehari sebelumnya, ringgit telah menguat 0,43% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ke level 3,9875. “Ringgit yang menguat menjadi ancaman harga CPO,” ujar Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures kepada Kontan.
Tren bullish, CPO tetap dibayangi sentimen negatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski diperkirakan berada dalam tren bullish hingga akhir kuartal I 2018, namun masih ada sentimen negatif yang bisa menghadang pergerakan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Kenaikan ringgit Malaysia dan larangan penggunaan CPO di Uni Eropa bisa saja menjegal laju harga CPO. Mengutip Bloomberg, Kamis (11/1) pukul 19.00 WIB, pasangan USD/MYR berada pada posisi terendah sejak September 2016. Namun, sehari sebelumnya, ringgit telah menguat 0,43% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ke level 3,9875. “Ringgit yang menguat menjadi ancaman harga CPO,” ujar Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures kepada Kontan.