Tren di AS gunakan dua masker untuk cegah corona, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Di Amerika Serikat mulai tren penggunaan dua masker sekaligus untuk mencegah penularan virus corona. Benarkah penggunaan dua masker sekaligus lebih efektif mencegah COVID-19?

Sejumlah negara sudah mengimbau masyarakatnya untuk memakai dua masker sekaligus sebagai cara meningkatkan perlindungan dari virus corona, dan variannya yang lebih menular. "Jika kita sudah memakai satu masker, tambahkan satu masker lagi agar lebih efektif. Itulah alasan kita harus menggunakan dua masker, atau pilihan lainnya yang versi N95." Demikian penuturan Dr Anthony Fauci, ahli alergi imunologi yang kini menjadi penasihat medis untuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris sudah berminggu-minggu memakai dua masker dalam keseharian mereka. Biden -misalnya, kerap terlihat memakai masker bedah di bawah masker kain warna hitamnya, sebelum dilantik menjadi Presiden AS.


Pada hari pelantikan, Menteri Transportasi pilihan Biden, Pete Buttigieg dan suaminya, Chasten Buttigieg berswafoto dengan mengenakan dua masker. Sementara itu, penyair Amanda Gorman juga terlihat mengenakan masker bedah di bawah masker Prada miliknya.

Lalu, senator dari Partai Republik, Mitt Romney dan Marco Rubio terlihat mengenakan masker sporty mereka di Capitol Hill, pada pertengahan Desember.

Baca juga: Gejala baru terinfeksi virus corona, Covid Tongue, ini penjelasannya

Perlindungan dua masker

Studi menunjukkan, sebuah masker tidak benar-benar efektif dalam memblokade aerosol. Bahkan, masker kain 2-3 lapis buatan sendiri hanya efektif melindungi 50-60 persen saja.

Kemudian, sebuah penelitian terbaru menunjukkan, masker bedah efektif hanya sekitar 50 persen untuk melindungi pemakainya dari aerosol orang lain, dan antara 60-70 persen melindungi orang lain.

Seperti yang diketahui, masker bedah terbuat dari tiga lapisan kain non-woven. Lapisan atasnya menggunakan bahan polypropylene spunbond kelas medis.

Baru-baru ini, seorang profesor di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Joseph Allen mengatakan, pemakaian masker bedah di bawah masker kain melindungi sekitar 91 persen penggunanya dari berbagai partikel.

Pada pertengahan Desember lalu, ahli transmisi aerosol virus yang terkemuka, Linsey Marr dan profesor di Rumah Sakit Umum UCSF San Francisco, Dr Monica Gandhi juga menyerukan pentingnya mengenakan dua masker. " Masker bedah dapat bertindak sebagai filter, sedangkan masker kain memberikan lapisan penyaringan tambahan di atasnya," kata Marr dan Gandhi.

Editor: Adi Wikanto