Tren E-sport turut kerek bisnis operator telekomunikasi



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Walau belum signifikan, perkembangan E-sport di Indonesia turut mengerek binis layanan data para operator telko. Hal tersebut terlihat dari capaian kinerja para operator. Henry Wijayanto, Head External Communication PT XL Axiata Tbk menyebutkan bawah berkembangnya E-sport merupakan peluang baru untuk dapat mendorong penggunaan layanan data. Hanya saja, ia mengakui bahwa saat ini pengunaan data untuk akses E-sport belum terlalu tinggi.

Baca Juga: Persiapan Sea Games 2019, Kaesang Pangarep main Mobile Legends hingga 8 jam sehari "Namun, kami percaya ke depan akan semakin meningkat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (6/11). Ia menjabarkan hingga kuartal III kemarin 60% trafik layanan data XL didominasi dari layanan streaming video, termasuk streaming gim yang mana kecenderungannya terus alami peningkatan dari waktu ke waktu. Sayang, ia tak memaparkan pertumbuhannya. Selanjutnya, pesan instan (whatsup dan line) sekitar 18% dilanjutkan sosial media 15%. Sisanya layanan navigasi seperti google map, belanja online dan sebagainya. Demikian halnya dengan PT Indosat Tbk. Ahmad Abdulaziz A. A Al-Neama, Direktur Utama Indosat menyebutkan bahwa tren E-sport turut meningkatkan permintaan layanan data. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan pendapatan data dari pertumbuhan trafik 71,7% secara YoY.

Baca Juga: E-sport berkembang, Garena Indonesia adakan tournament Call of Duty Mobile Akibatnya, laporan keuangan perseroan hingga kuartal III kemarin tercatat alami pertumbuhan 12,4% menjadi Rp 18,9 triliun. Sayang, ia enggan merincikan permintaan data untuk apa saja. Dari sana, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman data, penggelaran jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan. "Indosat Ooredoo terus berupaya membangun pertumbuhan basis pelanggan melalui peningkatan pengalaman jaringan," tuturnya. Proyeksi permintaan data dari segmen E-sport ke depan yang semakin tinggi juga lantaran potensi makin banyaknya tournament E-sport yang digelar di Indonesia. Contohnya, dalam waktu dekat Garena Indonesia akan menggelar tournament Call of Duty Mobile. "Bukan hanya dari pemain, tetapi permintaan layanan data juga dipengaruhi dari masyarakat yang melakukan streaming saat kompetisi berlangsung," tutup Wijaya Nugroho, Business Developer dan Esports Manager Garena Indonesia saat ditemui Kontan.co.id, Senin (4/11). Sekedar informasi, berdasarkan data data yang dirilis Newzoo pada tahun 2019 ini nilai pasar game global akan mencapai angka US$ 152 miliar tumbuh 9,6% dibandingkan tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini