Tren harga batubara positif hingga akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren positif harga komoditas batubara diperkirakan masih mampu bertahan hingga akhir tahun 2017. Walaupun beberapa negara menggalakkan aksi penolakan terhadap batubara dan terjadi peningkatan produksi, harga masih berpeluang mendaki.

Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoints Futures meyakini, tingkat permintaan yang masih tinggi masih mampu menjaga harga. Menurut dia, Bank Dunia sudah memperkirakan di tahun 2018 nanti harga komoditas termasuk batubara masih akan menguat. "Sampai tahun 2040, setiap tahunnya permintaan batubara terus akan mengalami peningkatan sekitar 1%," papar Deddy.

Meski permintaan cukup tinggi, tapi China tergolong negara yang memberi sinyal penguatan produksi. Biro Statistik Nasional menunjukkan negeri Tirai Bambu itu memproduksi 283,54 juta ton batubara pada bulan Oktober atau naik 1,5% dari tahun lalu. Pada kuartal III, tingkat utilisasi untuk sektor pertambangan batubara dan batubara meningkat 10,6% menjadi 69% dibanding periode yang sama tahun lalu.


Deddy memperkirakan, harga batubara bisa bertengger di kisaran US$ 95 – US$ 103 per metrik ton di akhir tahun. Tahun depan, harga batubara akan mencari keseimbangan baru dengan area stabil di level US$ 80 per metrik ton.

Sementara terkait isu lingkungan, Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures masih meragukan sentimen itu bisa menekan harga. Walaupun sebanyak 15 negara telah bersepakat membentuk Powering Past Coal Alliance untuk menghapus penggunaan batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik sebelum tahun 2030, tetapi ia tetap optimis hal tersebut tak berpengaruh.

Wahyu menambahkan, selama negara produsen dan konsumen besar seperti China, Amerika Serikat (AS) dan Australia tidak bergabung, tren harga batubara masih cukup positif. "Saya yakin koreksi harga batubara bukan karena gerakan tersebut," ujarnya.

Menurut Wahyu, di pengujung tahun ini, harga batubara akan berada di area konsolidasi pada rentang US$ 85 – US$ 95 per metrik ton. Desember akan menjadi puncak permintaan batubara. Tapi memasuki Januari dan Februari, harganya akan mulai menurun karena hari libur festival musim semi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati