JAKARTA. Harga minyak bergerak flat setelah tekanan dari USD sedikit mereda. Meski demikian dugaan analis arah pergerakan harga minyak masih akan bearish karena bayang-bayang oversupply. Mengutip Bloomberg, Selasa (3/11) pukul 14.45 WIB harga minyak kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa New York Mercantile Exchange merangkak naik 0,19% ke level US$ 46,23 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah melambung 7,01% dalam sepekan terakhir. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan harga minyak memang cenderung bergerak datar di awal pekan. Penentu arah pergerakan minggu ini bergantung pada data cadangan minyak Amerika Serikat yang akan dirilis Rabu (4/11) mendatang.
Tren harga minyak masih akan bearish
JAKARTA. Harga minyak bergerak flat setelah tekanan dari USD sedikit mereda. Meski demikian dugaan analis arah pergerakan harga minyak masih akan bearish karena bayang-bayang oversupply. Mengutip Bloomberg, Selasa (3/11) pukul 14.45 WIB harga minyak kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa New York Mercantile Exchange merangkak naik 0,19% ke level US$ 46,23 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah melambung 7,01% dalam sepekan terakhir. Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan harga minyak memang cenderung bergerak datar di awal pekan. Penentu arah pergerakan minggu ini bergantung pada data cadangan minyak Amerika Serikat yang akan dirilis Rabu (4/11) mendatang.