JAKARTA. Penguatan harga minyak membawa prospek positif pada pergerakan ke depan. Meski kondisi fundamental masih oversupply, tren pergerakan minyak mulai terlihat bullish. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/4) pukul 17.28 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,15% ke level US$ 45,4 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, minyak menanjak 5,14%. Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, minyak mencapai level tertinggi sejak November 2015 setelah The Fed mempertahankan suku bunga di level 0,5%. Keputusan tersebut merupakan bukti jika The Fed masih akan memberlakukan kebijakan akomodatif. "Tidak ada isyarat kenaikan suku bunga dalam waktu dekat meski peluang masih terbuka," papar Nizar.
Tren harga minyak mulai bullish
JAKARTA. Penguatan harga minyak membawa prospek positif pada pergerakan ke depan. Meski kondisi fundamental masih oversupply, tren pergerakan minyak mulai terlihat bullish. Mengutip Bloomberg, Kamis (28/4) pukul 17.28 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,15% ke level US$ 45,4 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, minyak menanjak 5,14%. Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, minyak mencapai level tertinggi sejak November 2015 setelah The Fed mempertahankan suku bunga di level 0,5%. Keputusan tersebut merupakan bukti jika The Fed masih akan memberlakukan kebijakan akomodatif. "Tidak ada isyarat kenaikan suku bunga dalam waktu dekat meski peluang masih terbuka," papar Nizar.