JAKARTA. Nikel kembali menanjak setelah jatuh cukup dalam. Sentimen positif mengitari harga nikel hingga mampu menjaga tren kenaikan harga setidaknya hingga akhir bulan. Mengutip Bloomberg, Kamis (3/11) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,6% ke level US$ 10.480 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga nikel menanjak 1,1%. Harga nikel bergerak naik setelah tergerus 0,8% pada Rabu (2/11). Analis PT Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan, kenaikan harga nikel disebabkan oleh technikal rebound setelah jatuh cukup dalam sehari sebelumnya. Penguatan harga dapat berlanjut dengan dorongan aktivitas manufaktur dan industri China.
Tak hanya China, aktivitas manufaktur di kawasan Eropa juga cukup positif. Menurut Andri, data tersebut mengindikasikan adanya kenaikan permintaan nikel sehingga dapat menjaga laju harga setidaknya hingga akhir bulan ini. "Tetapi memang dalam jangka pendek ada sentimen dari pemilihan umum presiden serta data ekonomi Amerika Serikat," ujarnya. Klaim pengangguran AS pekan lalu naik menjadi 265.000 dari sebelumnya 258.000. Sementara data tenaga kerja yakni ADP Non-Farm Employment Change bulan Oktober turun ke angka 147.000 dari sebelumnya 202.000. Lalu data manufaktur tergerus menjadi 54,8 dari sebelumnya 57,1.