KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koreksi harga komoditas tembaga yang terjadi di awal pekan ini diperkirakan tidak akan berlanjut hingga tahun 2018. Analis masih menyakini harga komoditas logam industri ini akan kembali bangkit seiring perkembangan sektor properti di Australia dan Selandia Baru. "Walaupun 50% permintaan tembaga bersumber dari China, tapi pertumbuhan pasar properti di Australia dan Selandia Baru cukup positif," papar Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11). Menurut Andri, permintaan tembaga dari pasar properti Australia dan Selandia Baru yang cukup positif masih mampu menyeimbangkan pasar. Apalagi perkembangan industri mobil listrik yang semakin pesat juga dinyakini mampu meningkatkan permintaan.
Tren harga tembaga masih bullish tahun depan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koreksi harga komoditas tembaga yang terjadi di awal pekan ini diperkirakan tidak akan berlanjut hingga tahun 2018. Analis masih menyakini harga komoditas logam industri ini akan kembali bangkit seiring perkembangan sektor properti di Australia dan Selandia Baru. "Walaupun 50% permintaan tembaga bersumber dari China, tapi pertumbuhan pasar properti di Australia dan Selandia Baru cukup positif," papar Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint Futures kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11). Menurut Andri, permintaan tembaga dari pasar properti Australia dan Selandia Baru yang cukup positif masih mampu menyeimbangkan pasar. Apalagi perkembangan industri mobil listrik yang semakin pesat juga dinyakini mampu meningkatkan permintaan.