Tren hidup sehat jadi peluang Indofood CBP (ICBP) meraup cuan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya tren gaya hidup sehat di kalangan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, rupanya belum mampu melunturkan prospek kinerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP, anggota indeks Kompas100 ini) di tahun ini. Bahkan, emiten tersebut bisa mengambil keuntungan dari tren gaya hidup sehat lewat produk diarynya.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Bloomberg hingga Rabu (10/7) harga saham ICBP masih terkoreksi 1,28% dan ditutup pada harga Rp 10.125 per saham. Meskipun harga saham masih tertekan, namun beberapa analis optimistis prospek saham anggota indeks Kompas100 ini masih akan kinclong di akhir tahun.

Analis Ciptadana Sekuritas Stella Amelinda dalam risetnya menjelaskan, seiring dengan meningkatnya gaya hidup sehat di masyarakat, harapannya penjualan susu cair ICBP bisa meningkat. Menurut pengamatannya, produk susu cair akhir-akhir ini cenderung populer.


Konsumsi susu cair dinilai lebih sehat dibandingkan susu bubuk, selain itu tidak memerlukan waktu lama untuk diracik. Kesempatan ini rupanya juga dimanfaatkan ICBP dengan merilis beberapa varian rasa baru untuk produk susu cair.

Bahkan, divisi diary ICBP mencatatkan kinerja positif di kuartal I-2019 dengan kenaikan pendapatan sebanyak 9,1% year on year (yoy), dan 20,2% quarter on quarter (qoq).

Jika ekspansi ICBP selesai, maka kapasitas produk dairy bisa meningkat 10%-15%, sejalan dengan permintaan susu cair yang diprediksi meningkat.

"Kami perkirakan produk divisi dairy bakal membukukan kenaikan penjualan 17,6%, dengan kontribusi 13%-14% terhadap margin EBIT di 2019," kata Stella dalam risetnya, 20 Juni 2019.

Adapun rekomendasi Stella untuk saham ICBP saat ini adalah Buy, dengan target harga hingga akhir tahun Rp 11.100 per saham, dengan menimbang price earning ratio (PER) 23,8 kali.

Prospek positif tersebut, didukung sentimen positif dari stabilitas harga komoditas dan momentum gaji ke-13 yang bakal dibagikan Juli.

Senada dengan analis lainnya, Helen Vincentia Analis Mega Capital Indonesia juga merekomendasikan buy untuk saham ICBP dengan target harga Rp 11.300 per saham di akhir tahun. Penyokong utamanya, masih dari produk unggulan emiten itu, yakni penjualan mie instant.

Dalam risetnya 5 Juli 2019, Helen menjelaskan naiknya angka penjualan ICBP di kuartal I-2019 masih ditopang oleh penjualan mie instant sebanyak 64%, dan disusul produk dairy 18%. Segmen bisnis mie instant diyakini masih jadi kontributor utama pendorong kinerja ICBP hingga akhir tahun.

Helen menegaskan bahwa emiten mie instant tersebut masih punya prospek yang menjanjikan ke depan, meskipun pertumbuhan konsumsi lebih lambat dari tahun lalu, dan persaingan kian ketat.

Namun, penjualan masih akan bertumbuh, sejalan dengan kenaikan pendapatan dan peningkatan belanja masyarakat untuk makanan dan minuman, khususnya dari konsumen kelas menengah.

"Kami masih positif, karena ekonomi Indonesia sebagian besar masih didorong konsumsi rumah tangga, dan salah satu industri yang berkembang pesat saat ini adalah makanan dan minuman," jelas Helen dalam risetnya.

Asal tahu saja, berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2019, ICBP membukukan kenaikan penjualan sebanyak Rp 1,37 triliun atau 13,86% menjadi Rp 11,25 triliun.

Selain itu, beban keuangan juga turun hingga 50,68% menjadi Rp 44,78 miliar. Dengan begitu, laba komprehensif yang dapat diatribuikan kepada entitas induk naik 15,74% menjadi Rp 1,47 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto