Tren kenaikan platinum dalam jangka pendek



JAKARTA. Harga platinum menunjukkan pergerakan naik seiring dengan pelemahan mata uang dollar AS. Sayangnya, tren kenaikan harga platinum diprediksi hanya dalam jangka pendek.

Mengutip Bloomberg, Selasa (6/6) pukul 13.33 WIB, harga platinum kontrak pengiriman Juli 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,36% ke level US$ 961,1 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Sepekan terakhir, platinum menguat 2,1%.

Analis PT Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan, pergerakan harga platinum dalam jangka pendek didukung oleh melemahnya nilai tukar dollar AS. Kondisi politik di Amerika Serikat (AS) serta perlambatan sektor tenaga kerja menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) menjadi beban bagi pergerakan the greenback. "Ini dimanfaatkan platinum sebagai salah satu aset aman selain sebagai komoditas logam industri," paparnya.


Dalam jangka pendek, pelaku pasar akan mencermati hasil rapat FOMC pada pertengahan bulan ini. Jika pergerakan dollar AS semakin tertekan, maka harga platinum tentu akan mengalami penguatan. Apalagi, platinum juga mendapat dukungan dari kenaikan permintaan sebagai perhiasan.

Berdasarkan Platinum Guild International, harga jual platinum yang rendah di 2016 berhasil jadi pemicu naiknya permintaan platinum untuk perhiasan sepanjang tahun lalu. Kenaikan permintaan platinum terbesar datang dari India sebanyak 11,4% dan AS sebesar 5,4%. Hal tersebut diprediksi berlanjut hingga tahun ini.

Tetapi untuk jangka panjang, Andri ragu platinum akan melanjutkan tren positifnya. Apalagi, ada ancaman penurunan permintaan dari sektor otomotif sebagai katalis kendaraan berbahan bakar diesel. Hal tersebut seiring dengan penurunan penjualan mobil bahan bakar diesel terutama di Eropa dan China. Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) merilis penjualan mobil diesel pada bulan Mei jatuh 20% menjadi 81.489 unit dibanding periode sama tahun lalu.

Memang Johnson Matthey menduga pasokan platinum di 2017 hanya mencapai 6,011 juta ton atau lebih rendah dari 2016 lalu yakni 6,109 juta ton. Sementara World Platinum Investment Council (WPIC) memprediksi adanya defisit platinum sebesar 65.000 ons tahun ini. Tetapi angka tersebut lebih rendah dari defisit tahun lalu sebesar 360.000 ons. "Harga platinum masih dalam tren negatif hingga akhir tahun," lanjut Andri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia