Tren naik akan dimulai ketika harga emas menembus US$ 1.235



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terkoreksi tipis menjelang konferensi tingkat tinggi G20 yang dimulai hari ini. Jumat (30/11) pukul 8.12 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.229,60 per ons troi.

Harga emas ini turun 0,06% jika dibandingkan dengan harga penutupan kemarin pada US$ 1.230,40 per ons troi. Tapi, harga emas cenderung flat dalam tiga hari perdagangan terakhir bulan November ini.

Harga emas kemarin menguat tipis setelah rilis risalah rapat Federal Reserve yang menunjukkan bahwa periode kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate akan segera berakhir. The Fed memang masih melihat perlunya kenaikan suku bunga dalam jangka pendek.


Ini berarti bank sentral Amerika Serikat (AS) masih berpotensi mengerek suku bunga bulan depan. Tapi, kenaikan selanjutnya masih akan perlu pertimbangan lebih lanjut.

"Sinyal dari The Fed bahwa mereka mendekati titik akhir kenaikan suku bunga cukup mengejutkan pasar. Kami melihat, hal ini sebagai pendongkrak harga emas," kata Jonathan Butler, analis Mitsubishi kepada Reuters.

Butler menambahkan bahwa yield US treasury dan nilai tukar dollar AS melemah. Hal ini bisa menopang kenaikan harga emas.

Carlo Alberto De Casa, chief analyst ActivTrades mengatakan, harga emas masih berada dalam fase mendatar. "Sinyal bullish pertama akan terjadi jika harga emas menembus US$ 1.235 yang akan memicu reli lebih tinggi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati