Tren Pemangkasan Suku Bunga Bisa Untungkan Pasar Saham dan Obligasi



MOMSMONEY.ID - Tren pemangkasan suku bunga acuan beberapa negara termasuk Indonesia bisa untungkan pasar saham dan obligasi, lo.

Pada September 2024, tercatat suku bunga AS mengalami penurunan menjadi 4,75-5%. Sehari sebelum The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga, Bank Indonesia (BI) telah lebih dulu memangkas suku bunga acuan menjadi 6%. 

Tren pemangkasan suku bunga diprediksi masih akan berlanjut. Mengingat, data ketenagakerjaan dan inflasi AS telah membaik. Angka pengangguran mengalami penurunan dan inflasi sejalan dengan target The Fed. 


Melansir laman Bibit, mengacu pada konsensus pasar, maka The Fed diprediksi masih akan memangkas suku bunga. Pemangkasan suku bunga The Fed diprediksi akan lebih banyak dari pada suku bunga BI. 

Hal ini berpotensi meningkatkan aliran dana asing masuk ke pasar modal Indonesia, sehingga menguntungkan instrumen saham dan obligasi.  

Baca Juga: Suku Bunga Agresif Dipangkas, Deretan Saham Ini Bakal Ngegas

Pemangkasan suku bunga akan meningkatkan harga obligasi. Sehingga, mengurangi yield untuk pembeli baru.

Namun, belum terlambat bagi investor untuk membeli obligasi dan mengunci yield yang ditawarkan saat ini. Yield obligasi dianggap masih menarik karena siklus pemangkasan suku bunga baru saja dimulai. 

Pemangkasan suku bunga juga berpotensi memberikan sentimen positif terhadap saham perbankan dan properti. Pemangkasan suku bunga akan menurunkan biaya pendanaan sehingga bisa meningkatkan net interest margin perbankan.

Selain itu, properti dan otomotif juga mendapatkan angin segar. Ini disebabkan pemangkasan suku bunga acuan akan menurunkan suku bunga KPR dan KPM sehingga bisa meningkatkan permintaan. 

Selanjutnya: Smelter Freeport Terbakar, Target Produksi Meleset

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta