Tren penguatan rupiah diramal berlanjut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya sentimen dari luar negeri membuat kurs rupiah berpeluang melanjutkan tren penguatannya terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (6/11) besok.

Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto mengatakan, sentimen eksternal yang berlaku pada esok hari kemungkinan besar berupa perkembangan kebijakan perpajakan yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Sentimen tersebut dinilai belum akan mempengaruhi pergerakan rupiah secara signifikan.

Sebaliknya, ia memperkirakan data pertumbuhan ekonomi kuartal III yang akan dirilis besok dapat menjadi sentimen positif bagi mata uang Garuda. “Dengan proyeksi pertumbuhan yang positif, peluang penguatan rupiah cukup terbuka,” katanya.


Sebelumnya, sepanjang pekan kemarin, rupiah tercatat menguat di pasar spot sebesar 0,81% ke level Rp 13.498 per dollar AS. Penunjukkan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed yang baru tampak direspons negatif oleh pasar sehingga membuat dollar AS melemah.

Selain itu, rilis data tenaga kerja AS yang tidak sesuai ekspektasi turut melemahkan posisi dollar AS. Ditambah lagi, kondisi fundamental dalam negeri yang masih solid menjadi penolong rupiah dari tekanan eksternal pekan lalu. “Rupiah mencatatkan penguatan yang cukup besar di antara mata uang negara-negara Asia lain,” ujar Andri.

Andri pun memprediksi kurs rupiah terhadap dollar AS akan menguat pada Senin esok di kisaran Rp 13.440—Rp 13.520.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie