KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan rupiah terputus pada hari ini, Rabu (5/4). Rupiah berbalik melemah setelah sukses menguat dalam 6 hari beruntun. Pada perdagangan hari ini, Rabu (5/4), rupiah spot ditutup melemah 0,22% ke level Rp 14.932 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, rupiah jisdor Bank Indonesia (BI) melemah 0,13% ke level Rp 14,933 per dolar AS. Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menjelaskan bahwa dolar AS sebenarnya masih menahan penurunannya baru-baru ini terhadap sekeranjang mata uang utama dunia.
Pada hari ini (5/4), indeks dolar AS diperdagangkan di bawah angka 102 dan ditutup pada level terendah sejak April 2022 karena investor menilai kembali prospek kebijakan moneter. Lowongan pekerjaan AS, ukuran permintaan tenaga kerja terpantau turun di bawah 10 juta untuk pertama kalinya sejak 2021, sementara pesanan pabrik menurun lebih jauh US$3,9 miliar atau 0,7% pada bulan Februari menjadi US$536,4 miliar. Angka ini menyusul penurunan 2,1% di Januari dan di bawah ekspektasi sebesar 0,5%. "Ini menunjukkan bahwa ekonomi dapat mendingin di tengah kondisi keuangan yang lebih ketat," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (5/4).
Baca Juga: Rupiah Keok Usai Ditutup Melemah ke Rp 14.932 Per Dolar AS Pada Hari Ini (5/4) Sutopo mengatakan, kondisi pasar uang saat ini memperkirakan jeda kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Mei 2023, dengan penurunan suku bunga diharapkan segera setelah itu. Hanya saja, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pernyataan dari salah satu pejabat The Fed yaitu Loretta Mester terkait dengan arah kebijakan The Fed telah menyebabkan pelemahan tipis pada rupiah hari ini. "The Fed mengindikasikan masih cenderung
hawkish di tengah perlambatan aktivitas ekonomi AS dan potensi risiko," ucap Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (5/4).
Menurut Josua, rupiah esok hari diperkirakan cenderung bergerak
sideways alias mendatar jelang libur Good Friday dan juga data Non Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.875 - Rp 14.975 per dollar AS di Kamis (6/4). Sutopo mencermati, pasar saat ini sedang menunggu laporan data ketenagakerjaan NFP pada hari Jumat. Rilis NFP menjadi data penting bagi Bank Sentral AS dalam mengambil keputusan suku bunga ke depannya. Sutopo memperkirakan rupiah akan diperdagangkan dalam rentang Rp 14.900 per dolar AS - Rp 15.000 per dolar AS di perdagangan besok. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari