Tren penjualan makanan dan minuman di Tokopedia Nyam melonjak pesat selama 2020



KONTAN.CO.ID - Di tengah situasi pandemi UMKM makanan dan minuman kudu kreatif dalam mempertahankan usahanya. Aktivitas masyarakat yang dibatasi, pekerja yang beralih bekerja dari rumah menjadikan beberapa pelaku UMKM makanan yang semula hanya berjualan di gerai, beralih melirik berjualan online dengan bergabung ke lapak e commerce.

Hal ini dilakukan oleh pemilik usaha Mad Bagel, Prima Hayuningputri dan Anika Miranti yang bergabung dengan Tokopedia mulai Juli 2020. Usahanya yang dirintis sejak tahun 2014 semula hanya dilakukan offline. "Baru 7 bulan bergabung dengan Tokopedia sungguh amazing sekarang omzet meningkat 4 kali lipat dan bisa kirim ke Bali, Sumatera,"ujar Anika.

Pengalaman serupa juga dialami Muhammad Kautsar, pemilik dimsum 49. Saat pandemi justru ia merasa bangga bisa membantu para karyawan yang terkena PHK dari tempat kerjanya dan juga ibu-ibu rumah tangga bergabung menjadi reseller Dimsum 49. Total reseller Dimsum 49 kini berjumlah 3000. "Karyawan semula baru 80 orang, sekarang menjadi 200 orang,"jelas Muhammad.


Bahkan saat ini ia telah memiliki 20 agen guna menghemat biaya kirim bagi pelanggan. "Agen ini kami angkat dari reseller yang penjualannya besar dan pembayarannya bagus,"imbuh Muhammad.

Peningkatan transaksi signifikan juga dialami Dimsum 49 sejak mengikuti Tokopedia Nyam. “Penjualan kami meningkat hingga 90% atau sebesar hampir 2x lipat. Produk kami juga semakin dikenal masyarakat dengan adanya badge Terbukti Nyam!, hasil review oleh William Gozali, salah satu chef ternama Indonesia,” ungkap Kautsar.

Sejak awal pandemi, Tokopedia menggencarkan kolaborasi dengan pegiat usaha lokal makanan dan minuman, salah satunya lewat kampanye Tokopedia Nyam.

Tren penjualan makanan dan minuman selama pandemi 2020 menurut Jessica Stephanie Jap, AVP of Category Development for FMCG and Long Tail Categories Tokopedia meningkat hingga 3 kali lipat. Jessica menjabarkan data yang dirangkum Tokopedia selama 2020 ada 10 juta penjual yang 100% tergolong UMKM dan memiliki pangsa pasar lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan dan ada lebih dari 400 juta produk dengan harga transparan.

“Kopi literan lokal, madu, makanan khas Korea seperti tteokbokki, camilan seperti pisang goreng madu hingga buah mangga menjadi produk paling diburu masyarakat selama kampanye ini berlangsung,” jelas Jessica.

Ia melanjutkan, “Kehadiran Tokopedia Nyam dan sederet inisiatif lainnya telah mendorong kenaikan transaksi pada kategori F&B jelang akhir 2020 mencapai lebih dari 3x lipat.” Jumlah penjual makanan siap masak juga bertambah menjadi hampir 3x lipat selama Desember 2020, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Penjualan makanan siap masak pun meningkat lebih dari 3,5x lipat.

Jessica menuturkan, “Selain untuk membantu pegiat usaha F&B mempertahankan bisnis di tengah pandemi lewat pemanfaatan teknologi, kampanye Tokopedia Nyam juga ditujukan mempermudah masyarakat mendapatkan produk makanan dan minuman dengan lebih mudah dan efisien, tanpa harus keluar rumah atau berkerumun.”

“Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Tokopedia untuk SelaluAdaSelaluBisa berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis - tidak terkecuali pegiat UMKM di bidang F&B dan seluruh masyarakat Indonesia - agar dapat bersama mendorong pemulihan ekonomi nasional,” jelas Jessica.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti