KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan jual beli mobil bekas secara online kian marak tiap tahun. Hal ini beriringan dengan laju pertumbuhan industri jual beli mobil baru di tanah air. Agung Iskandar, Direktur Marketing & CTx OLX Indonesia menjelaskan tren jual beli online meningkat. Agung mengaku tiap bulan ada 300 ribu iklan otomotif per bulan di halaman OLX. "Tahun 2018 ada sekitar 130.000 per bulan yang klaim bahwa penjualannya berhasil di OLX," kata Agung, Selasa (22/1). Agung menambahkan pertumbuhan transaksi jual beli online tersebut akan bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Begitupula dengan pertumbuhan penjualan mobil dan motor di OLX akan seiring dengan pertumbuhan ekonomi. "Akan tetapi kami tidak mematikan bisnis diler konvensional, karena diler pun banyak yang mengiklankan produk baru maupun lamanya di OLX," jelasnya.
Demi memperkuat layanan di plaftform, pada desember 2018 llau , OLX memulai menghadirkan layanan inspeksi mobil untuk memudahkan calon pembeli mengetahui kondisi mobil yang akan dibeli. Layanan ini merupakan kolaborasi antara OLX dengan penyedia layanan inspeksi mobil profesional, OtoSpector mulai resmi diperkenalkan hari ini, Selasa (22/1). OtoSpector memiliki tim profesional dalam melakukan pengecekan pada mobil. Selain itu, OtoSpector juga memberikan garansi dan laporan secara online yang mudah diakses calon pembeli. Saat ini, Layanan Inspeksi Mobil hanya tersedia di area Jakarta, Depok, Tangerang, dan Banten. "Namun ke depannya, kami berharap dapat menghadirkan layanan ini untukmasyarakat yang lebih luas, sehingga pengguna OLX di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaat dari layanan inspeksi mobil ini,” tambahnya. Catatan saja, secara frekuensi transaksi memang jual beli ponsel masih terbesar di OLX. Namun secara kuantitas nilai bisnis, sektor otomotif termasuk yang menyumbang paling besar bagi bisnis OLX.
Country Manager Mobil123, Regia Glamouria menjelaskan penjualan mobil secara onlien masih potensial di Indonesia. Regia mengklaim pada 2018 terdapat 2,7 juta sampai 3 juta unique user tiap bulan yang mengunjungi platform mobil123.com. Jumlah user pada 2018 diklaim naik dari 25% dibanding tahun 2017. "Kami harap jumlah user tahun 2019 bisa naik seperti tahun 2018 lalu," kata Regia kepada Kontan.co.id, Selasa (22/1). Saat ini sudah terdapat 3.000 lebih, diler mobil bekas yang bergabung di platform mobil123. Diler tersebut berada di area Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu ada sekitar 1.000 diler mobil baru yang ada di Jabodetabek area yang sudah bermitra dengan mobil 123. "Kami juga ada sekitar 3.000
private seller tiap bulan yang masuk di
platform kami," tambahnya. Menurutnya mobil 123 punya strategi untuk bisa bersaing dengan kompetitornya. Diantaranya memperbarui teknologi yang dimiliki, memperkaya konten, dan memperkuat jaringan ekosistem jual beli kendaraan. "Tak menutup kemungkinan kami akan berpatner dengan pelaku industri otomotif lain di Indonesia. Intinya kami harus berinovasi," tambahnya.
Setelah merambah jaringan di area Jawa. Rencananya tahun ini Mobil123 akan banyak berpatner dengan diler di luar Jawa. Akhir tahun lalu, tim mobil123 sudah masuk ke kota Medan dan Makassar. Dan tahun ini Regia mengaku pihak manajemen sedang studi untuk masuk ke pasar otomotif di pulau Bali. Presiden Direktur PT Serasi Mitra Mobil (Mobil88), Halomoan Fischer menjelaskan pertumbuhan mobil bekas akan cenderung datar saja. "Mengingat sinyal bahwa mobil baru diestimasi akan tidak banyak bertumbuh," kata Halomoan singkat kepada Kontan.co.id, Senin (21/1). Pada akhir tahun lalu, Fischer sempat menjelaskan penjualan mobkas Mobil88 tetap tumbuh karena Mobil88 mendorong kampanye membeli mobkas yang aman dan nyaman. Lima program kampanye tersebut diantarnaya jaminan status hukum kendaraan, kepastian adometer, bukan kendaraan bekas tabrakan dan banjir, serta kesuaian nomor rangka. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .