Tren penjualan peralatan dapur meningkat selama penerapan PPKM tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial, kebutuhan akan belanja daring dan penggunaan platform digital meningkat. Kementerian Koperasi dan UKM pada April 2021 lalu menyebutkan bahwa terjadi peningkatan belanja daring sebesar 26% atau 3,1 juta perbelanjaan sepanjang masa pandemi.

Hal ini disebut karena kian banyak masyarakat yang mengandalkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan mereka, membentuk pola baru, dan menjadi terbiasa.

Dari data Bhinneka.Com yang membandingkan transaksi sepanjang periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) periode Maret 2020-Desember 2020 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode Januari 2021-sekarang, terdapat sejumlah indikator yang bisa mengindikasikan keterbiasaan warga dalam berbelanja daring. Utamanya adalah peningkatan transaksi untuk kategori produk tertentu.


Secara umum, kategori Produk IT (gadget, dan computer, desktop, notebook), serta Maintenance, Repairs, Operations (MRO) yang termasuk pula perlengkapan kesehatan selama pandemi (masker medis, cairan disinfektan, paket tes usap, dan sebagainya) tetap mendominasi transaksi di Bhinneka.Com dalam rentang waktu tersebut. 

Baca Juga: Hippindo keberatan dengan Sergub Anies yang larang iklan rokok di gerai ritel

Namun, transaksi kategori produk peralatan dapur dan rumah tangga melonjak di atas keduanya, baik dari sisi nilai transaksi maupun volume transaksi. Tercatat, kenaikan revenue untuk kategori produk ini mencapai 93% dibanding pada masa PSBB. 

Head of Corporate Communications Bhinneka.Com, Astrid Warsito, mengatakan, pihaknya dapat melihat pergeseran pada barang kebutuhan dan frekuensi belanja online.

Menurutnya, pada saat PSBB di tahun lalu banyak orang yang membeli perangkat kerja atau sekolah untuk di rumah. Nilai rata-rata pembelanjaannya relatif tinggi karena membeli gadget, laptop, dan aksesorisnya saat beradaptasi bekerja, sekolah dan beribadah dari rumah. 

Kemudian, saat PPKM di tahun ini, justru produk peralatan dapur dan rumah tangga yang paling tinggi, disusul produk digital. Terjadi pergeseran produk yang cukup signifikan karena selama masa karantina di rumah, ternyata banyak orang yang menemukan hobi baru atau menghidupkan hobi lama dan lebih jauh lagi menjadikan hobi tersebut menjadi usaha sampingan. 

"Nah, kategori produk itulah yang tercatat dalam business super ecosystem kami,” jelas Astrid dalam keterangannya, Minggu (19/9).

Baca Juga: Simak rekomendasi saham MAPI dari analis Samuel Sekuritas berikut ini

Saat dirinci lebih jauh, kenaikan pada kategori Peralatan Dapur & Rumah Tangga terlihat cukup merata untuk konsumsi pribadi maupun penggunaan komersial. Hal ini dapat diasumsikan terkait dengan tren peningkatan usaha sampingan atau mikro yang terus tumbuh sepanjang masa pandemi, khususnya kuliner. 

Adapun beberapa barang yang permintaannya meningkat termasuk kulkas (berbagai varian), blender (berbagai varian), hingga mesin cincang yang kapasitasnya jauh lebih besar daripada jenis food processor lainnya.

Secara spesifik tentang tren usaha sampingan ini juga didukung hasil survei Snapcart pada awal tahun 2021, yang menyebut sebanyak 63% responden berencana untuk memulai bisnis makanan mereka sendiri.

Selebihnya, lonjakan lain yang muncul saat PPKM ialah transaksi Pembayaran BPJS dalam kategori Produk Digital, dengan peningkatan revenue mencapai 83%. Lalu, kategori produk Alat Tulis & Perlengkapan Kerja, dengan peningkatan revenue mencapai 50%. Peningkatan revenue pada kedua kategori tersebut juga dibarengi dengan peningkatan volume transaksi.

“Dengan ini, makin banyak kebutuhan di rumah baik untuk bekerja, sekolah hingga hobi maupun bisnis sampingan yang dibeli secara daring. Untuk itu, kami terus akan melengkapi business super ecosystem B2B2B kami dengan ragam merchant penyedia bahan mentah dan setengah jadi, untuk melengkapi merchant yang sudah ada. Sehingga kebutuhan belanja pelaku bisnis dari berbagai skala dapat terpenuhi melalui platform kami.” tutupnya.

Selanjutnya: Kemkeu Menambah Limit Belanja Produk UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli