JAKARTA. Dalam dua bulan terakhir, beberapa pabrikan otomotif beramai-ramai merilis mobil tipe
sport utility vehicles (SUV). Ini memberi kesan, pasar penguasa otomotif nasional, yaitu mobil multi purpose vehicle (MPV) tengah jenuh. Menurut Djongkie Sugiharto, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kondisi tersebut tidak lantas membuat pasar MPV tergerus. "Pasar MPV tidak jenuh. Di sisi lain, penggemar SUV makin banyak," ujar Djongkie pada KONTAN, Kamis (19/3). Soalnya, konsumen Indonesia masih menyukai mobil dengan harga terjangkau dan sanggup membawa hingga tujuh penumpang, seperti MPV. Sudah begitu, jarak terendah kendaraan dari permukaan jalan
(ground clearence) mobil ini cukup tinggi, sehingga mampu melewati jalan bergelombang dan bisa menerjang genangan banjir.
Faktor inilah yang membuat MPV tahun lalu bisa terjual sebanyak 449.949 unit atau 37,24% dari total penjualan mobil nasional yang tercatat 1,2 juta unit. Begitu pula dalam dua bulan pertama tahun ini, MPV masih menjadi varian mobil yang paling gemuk pangsa pasarnya di Indonesia. Total penjualan MPV di periode ini sebanyak 58.849 unit atau setara 32,16% dari total penjualan mobil nasional yang sebesar 182.933 unit. Bandingkan dengan penjualan SUV tahun lalu yang sebanyak 109.313 unit atau hanya mencuil 9,04% dari total penjualan mobil 2014. Sementara itu, di dua bulan pertama tahun ini, penjualan SUV mencapai 11,94% dari total penjualan mobil yang sebanyak 182.933 unit. Pabrikan mobil domestik sendiri tidak memungkiri bahwa MPV masih menjadi raja pasar otomotif nasional. Namun, secara perlahan, mobil SUV serta
crossover bakal mendapat tempat di hati konsumen lokal. "Saat ini, MPV menguasai pasar, tapi ke depan, mobil crossover atau SUV bakal makin banyak penggemar selama bisa memenuhi kebutuhan dasar konsumen Indonesia," kata Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor, kepada KONTAN, Kamis (19/3). Melihat kondisi pasar otomotif yang rada unik ini, Honda Prospect sudah menyiasati dengan beberapa produk. Misalnya, untuk produk MPV, pabrikan ini mengandalkan dari Honda Mobilio. Sedangkan di segmen SUV, ada Honda HR-V yang menyasar kelas low SUV. Hasilnya positif. Tahun lalu, Honda Mobilio terjual 79.288 unit, atau menguasai 17% dari total penjualan MPV yang sebesar 449.949 unit. Sedangkan di dua bulan pertama 2015 penjualan Mobilio tercatat 8.706 unit. Masih menguasai 14,79% dari total penjualan MPV di periode tersebut yang sebanyak 58.849 unit. Sementara itu HR-V yang baru rilis awal tahun ini sudah mengantungi penjualan 6.927 unit atau setara 31,69% dari total penjualan SUV yang sebanyak 21.856 unit dua bulan pertama.
Saudara tuanya, CR-V pada periode yang sama terjual 2.442 unit atau setara 11,17% dari total penjualan SUV. Tahun 2014, CR-V terjual 8.551 unit atau 7,82% dari total penjualan SUV 2014 yang mencapai 109.313 unit. Menurut pengamat otomotif Soehari Sargo, pasar MPV untuk saat ini masih menjadi penguasa otomotif nasional. Namun, tren penjualan mobil SUV dan sejenisnya terus merangkak naik. "Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, permintaan SUV meningkat. Apalagi infrastruktur jalan di perkotaan masih banyak yang rusak, dan tergenang banjir. Begitu pula di daerah," katanya. Sedangkan pasar mobil MPV juga masih tetap tinggi. Meski punya ground clearence yang cukup tinggi, rangka MPV mirip sedan. Inilah yang membuat mobil MPV lebih tanggung menerjang banjir ketimbang sedan.Ia pun memprediksi pasar kedua jenis mobil ini bakal ada meski penjualan mobil bakal stagnan tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie