KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) mulai naik pada perdagangan Kamis 18 Agustus 2022 setelah mengalami penurunan selama sepekan terakhir. Apakah sekarang saat yang tepat untuk masuk saham ITMG? Harga saham ITMG pada perdagangan Kamis 18 Agustus 2022 ditutup di level 36.800 naik 100 poin atau 0,27% dibandingkan sehari sebelumnya. Kenaikan harga saham ITMG menghentikan tren penurunan yang terjadi pada pekan sebelumnya. Selama perdagangan 5 hari terakhir, harga saham ITMG terakumulasi turun 3.075 atau 7,71%.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo mempertahankan rekomendasi beli saham ITMG dengan target harga yang lebih tinggi menjadi Rp 43.000 dari sebelumnya Rp 37.000 per saham. “Kami mengapresiasi komitmen ITMG dalam mempertahankan kebijakan pembayaran dividen yang tinggi,” terang Thomas, Kamis (18/8). Rekomendasi beli saham ITMG ini menyusul kinerja perusahaan yang baik. Namun, risiko dari rekomendasi ini diantaranya ketidakstabilan harga batubara, perubahan peraturan pemerintah, dan pembagian dividen yang lebih rendah dari yang diharapkan. ITMG berhasil mencetak kinerja moncer sepanjang enam bulan pertama 2022. Sepanjang periode ini, ITMG membukukan laba bersih senilai US$ 460,82 juta, melesat 291,7% dari realisasi laba bersih semester pertama tahun lalu US$ 117,62 juta.
Baca Juga: Harga Saham ENRG, BUMI, BRMS Naik Hingga 176% Ytd, Apakah Layak Beli Atau Jual? Kenakan laba bersih ITMG sejalan dengan peningkatan pendapatan. Emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan senilai US$ 1,42 miliar, melesat 110,20% dari pendapatan di semester pertama tahun lalu yang hanya US$ 676,30 juta. Mulianto, Direktur Utama ITMG mengatakan, harga batubara global yang terus menguat tajam pada paruh pertama tahun ini menyebabkan rata-rata harga jual batubara atau
average selling price (ASP) yang diperoleh ITMG naik 134% menjadi US$ 175 per ton. Pada periode yang sama tahun lalu, ASP milik ITMG hanya US$ 75 per ton. Kenaikan yang signifikan ini memungkinkan penjualan bersih ITMG melesat 110% dari periode yang sama tahun lalu. Marjin laba kotor ITMG naik dari 19% di paruh pertama tahun lalu menjadi 53% pada paruh pertama tahun ini di tengah kenaikan harga bahan bakar global.
Baca Juga: Produksi Diprediksi Makin Getol di Semester II, Berikut Rekomendasi Saham ADRO Sepanjang paruh pertama 2022, ITMG melaporkan angka produksi batubara sebanyak 7,7 juta ton di tengah cuaca buruk dan curah hujan yang tinggi. Realisasi ini menurun 11,5% secara
year-on-year (yoy), dimana pada periode yang sama tahun lalu, volume produksi ITMG mencapai 8,7 juta ton. Sementara itu, volume penjualan yang tercapai di periode ini sebanyak 8,1 juta ton. Volume ini menurun 10% dari realisasi penjualan di semester pertama 2021 sebesar 9 juta ton. Batubara ini dipasarkan ke sejumlah negara, seperti China sebanyak 2,3 juta ton, Indonesia sebanyak 1,8 juta ton, Jepang sebanyak 1,3 juta ton, Filipina sebanyak 0,6 juta ton, Bangladesh sebanyak 0,5 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania. Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo menilai, kinerja ITMG sepanjang enam bulan pertama 2022 berada di atas ekspektasi. Laba bersih ITMG yang tumbuh hampir 4 kali lipat melebihi ekspektasi Ciptadana, mencerminkan 66,7% dari estimasi tahun ini. Akan tetapi, realisasi laba bersih ITMG berada di bawah ekspektasi konsensus, mewakili 44,5% estimasi. Pendapatan yang tumbuh 110,2% terutama karena peningkatan ASP batubara. Realisasi pendapatan ITMG lebih rendah dari ekspektasi yang dipasang Ciptadana, yakni mencerminkan 41,7% dari estimasi tahun 2022 Ciptadana Sekuritas memasang sikap
bullish terhadap harga batubara. Krisis energi di Benua Eropa kemungkinan akan memburuk seiring fenomena gelombang panas yang memecahkan rekor. Kondisi ini diperparah dengan mengeringnya Sungai Rhine di Jerman. Ketinggian air sungai di Kaub dekat Frankfurt turun ke titik terendah, yakni di bawah 40 cm pada pertengahan Agustus. Kondisi ini mengganggu pengangkutan bahan bakar ke pembangkit listrik di wilayah Eropa. Akibatnya, akan muncul pertumbuhan permintaan dari Eropa dalam jangka pendek. Sementara di sisi
supply, benua biru tersebut tidak mampu mengimbangi hilangnya 52 juta ton pasokan batubara dari Rusia. Ditambah, cuaca ekstrem dan jarak pengapalan yang jauh dapat membuat pasokan batubara dari Australia kurang dapat diandalkan. Hal ini menyebabkan ketatnya pasokan batubara akan berlanjut, dan akan menjaga harga batubara tetap tinggi meskipun telah naik 111% secara
year-to-date (ytd). Alhasil, Ciptadana Sekuritas menaikkan harga patokan batubara untuk tahun 2022 dan 2023 sebesar 22,2% dan 28,6% masing-masing menjadi US$ 220 dan US$ 180 per ton.
Menyusul revisi kenaikan harga patokan batubara, Ciptadana Sekuritas menaikkan proyeksi ASP milik ITMG untuk tahun 2022 dan 2023 sebesar 15,4% dan 14,3% menjadi masing-masing US$ 187 dan US$ 144 per ton. Itulah rekomendasi saham ITMG untuk perdagangan hari ini, Jumat 19 Agustus 2022. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ITMG di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto