JAKARTA. Memasuki semester II, pekerjaan berat menanti bankir. Pasalnya, perlambatan ekonomi dan pengetatan likuiditas dipastikan menghimpit kinerja bank.Irwan Lubis, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Perbankan memproyeksikan, laba bank bakal tertekan hingga akhir nanti mendatang. "Laba bank paling tinggi tumbuh 10% karena pertumbuhan kredit dan margin bunga bersih (NIM) turun," ujar dia, akhir pekan lalu. Dia mengungkap, hingga akhir Mei, NIM perbankan nasional sebesar 4,22%. Sebagai gambaran, angka ini susut 21,9% dari posisi Mei 2013 sebesar 5,41%. "NIM turun karena bank tidak serta merta menaikkan bunga kredit terlalu besar karena takut rasio kredit bermasalah (NPL) tinggi," jelas Irwan. Dia menambahkan, penyaluran kredit hanya tumbuh 3,29% dari akhir tahun lalu hingga Mei (year to date).
Tren penurunan laba bank sudah datang
JAKARTA. Memasuki semester II, pekerjaan berat menanti bankir. Pasalnya, perlambatan ekonomi dan pengetatan likuiditas dipastikan menghimpit kinerja bank.Irwan Lubis, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Perbankan memproyeksikan, laba bank bakal tertekan hingga akhir nanti mendatang. "Laba bank paling tinggi tumbuh 10% karena pertumbuhan kredit dan margin bunga bersih (NIM) turun," ujar dia, akhir pekan lalu. Dia mengungkap, hingga akhir Mei, NIM perbankan nasional sebesar 4,22%. Sebagai gambaran, angka ini susut 21,9% dari posisi Mei 2013 sebesar 5,41%. "NIM turun karena bank tidak serta merta menaikkan bunga kredit terlalu besar karena takut rasio kredit bermasalah (NPL) tinggi," jelas Irwan. Dia menambahkan, penyaluran kredit hanya tumbuh 3,29% dari akhir tahun lalu hingga Mei (year to date).