KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2022 jumlah peminat pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terus menurun. Mengawali tahun ini, lelang SBSN perdana yang digelar pada 11 Januari berhasil mendapatkan penawaran hingga Rp 55,35 triliun. Namun, dua pekan berikutnya, pada 25 Januari jumlah penawaran yang masuk susut menjadi Rp 38,29 triliun. Teranyar, pada lelang kali hari ini, jumlah penawaran yang masuk bahkan hanya Rp 29,39 triliun. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengungkapkan, tren penurunan jumlah penawaran tersebut berpotensi masih akan terus berlanjut ke depan mengingat ketidakpastian yang masih ada di pasar. Kendati begitu, dia menilai kondisi ini tidak akan seburuk di kala periode awal pandemi yang membuat pemerintah kesulitan mencapai target indikatif yang ditetapkan. Hal tersebut lantas membuat pemerintah harus mengadakan private placement guna memenuhi pembiayaan.
Tren Penurunan Minat di Pasar Primer Obligasi Masih Akan Berlanjut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2022 jumlah peminat pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) terus menurun. Mengawali tahun ini, lelang SBSN perdana yang digelar pada 11 Januari berhasil mendapatkan penawaran hingga Rp 55,35 triliun. Namun, dua pekan berikutnya, pada 25 Januari jumlah penawaran yang masuk susut menjadi Rp 38,29 triliun. Teranyar, pada lelang kali hari ini, jumlah penawaran yang masuk bahkan hanya Rp 29,39 triliun. Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengungkapkan, tren penurunan jumlah penawaran tersebut berpotensi masih akan terus berlanjut ke depan mengingat ketidakpastian yang masih ada di pasar. Kendati begitu, dia menilai kondisi ini tidak akan seburuk di kala periode awal pandemi yang membuat pemerintah kesulitan mencapai target indikatif yang ditetapkan. Hal tersebut lantas membuat pemerintah harus mengadakan private placement guna memenuhi pembiayaan.