Tren Perjalanan Wisata Diprediksi Terus Tumbuh Saat Momen Libur Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pebisnis biro perjalanan wisata berpeluang mendapat berkah dari tingginya minat berwisata dari masyarakat pada momen libur akhir tahun nanti.

Ketua DPP Asosiasi Travek Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno menyampaikan, bisnis travel agent berada dalam tren yang positif sepanjang tahun ini. Selain karena sektor pariwisata yang sudah pulih pasca pandemi Covid-19, ada pula dukungan dari berbagai kegiatan pameran perjalanan wisata atau travel fair di berbagai kota.

Astindo sendiri sudah menggelar acara Astindo Travel Fair pada 31 Agustus sampai 3 September 2023 lalu di Mall PIK Avenue, Jakarta. Kala itu, Astindo menargetkan nilai transaksi mencapai Rp 48 triliun dari ajang tersebut. “Hasilnya sangat baik dan berhasil mencapai target,” kata Pauline, Rabu (18/10).


Sejauh ini, Bali dan Yogyakarta masih menjadi destinasi favorit para wisatawan di Indonesia. Sedangkan untuk luar negeri, banyak wisatawan Indonesia yang gemar pergi ke Jepang, China, dan kawasan Eropa.

Astindo yakin permintaan terhadap perjalanan wisata akan terus tumbuh sampai akhir 2023, bahkan bukan tidak mungkin level-nya akan menyamai tahun 2019 atau sebelum pandemi. Peningkatan perjalanan wisata ini nantinya juga akan terefleksikan pada peningkatan jumlah penumpang moda transportasi dan okupansi tempat penginapan.

Baca Juga: Prospek Kinerja Emiten Pariwisata Bakal Cerah, Analis Rekomendasi Saham Ini

Para travel agent pun akan menjual seluruh inventori yang ada, termasuk memaksimalkan berbagai paket-paket perjalanan wisata yang dikemas secara menarik kepada calon wisatawan.

Di sisi lain, Astindo mengakui bahwa terdapat pelemahan daya beli pada sebagian masyarakat yang gemar berwisata. Namun, sebenarnya hal itu belum tentu menyurutkan minat masyarakat untuk jalan-jalan ke tempat wisata.

Kemungkinan sebagian wisatawan akan menyesuaikan anggarannya untuk kebutuhan akomodasinya selama berekreasi. “Misalnya, ada wisatawan yang biasanya menginap di hotel Bintang 5, kini downgrade ke hotel Bintang 4,” tukas Pauline.

Dihubungi terpisah, Masrura Ram Idjal, Korbid Litbang dan Sumber Daya Manusia DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) optimistis, permintaan perjalanan wisata pada momentum libur akhir 2023 dapat lebih tinggi dibandingkan periode sebelum pandemi.

Asita juga menganggap tren pelemahan rupiah tidak akan menyurutkan tren perjalanan wisata ke luar negeri. Sebab, beberapa calon wisatawan pasti sudah menabung untuk perjalanannya sejak jauh-jauh hari. Khusus perjalanan akhir tahun, biasanya para wisatawan sudah melakukan pembayaran secara penuh maksimal bulan November terlepas dari faktor kondisi ekonomi nasional.

“Secara umum, permintaan perjalanan wisata sudah tumbuh signifikan sejak tahun lalu dan berlanjut sepanjang tahun ini, termasuk untuk tujuan luar negeri. Ini seiring banyaknya destinasi internasional yang sudah kembali dibuka usai pandemi,” pungkas dia, Rabu (18/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari