KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ekonomi Indonesia mulai pulih dari pandemi Covid-19, namun kabar tidak enak datang dari dunia kerja di Indonesia. Sejumlah startup tanah air melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Dibeberapa perusahan startup nyatanya memberikan gaji yang lebih besar daripada perusahaan biasa. Selain itu para karyawannya juga difasilitasi fasilitas yang lengkap dan mewah. Namun hal tersebut dirasa merugikan apabila pendanaan pada startup tersebut tidak besar. Sehingga hal tersebut kerap disebut dengan istilah bakar uang. Oleh karena itu, agar startup dapat bertahan dan eksis di situasi saat ini maka diperlukan strategi yang matang agar dapat survive. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, startup perlu melakukan evaluasi lebih jauh terkait strategi marketing yang digunakan. Sehingga para perusahaan startup tidak harus melakukan bakar uang yang tentu dapar merugikan perusahaan itu sendiri.
Tren PHK Karyawan Startup, Bagaimana Bisnis Startup Agar Bisa Bertahan?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ekonomi Indonesia mulai pulih dari pandemi Covid-19, namun kabar tidak enak datang dari dunia kerja di Indonesia. Sejumlah startup tanah air melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Dibeberapa perusahan startup nyatanya memberikan gaji yang lebih besar daripada perusahaan biasa. Selain itu para karyawannya juga difasilitasi fasilitas yang lengkap dan mewah. Namun hal tersebut dirasa merugikan apabila pendanaan pada startup tersebut tidak besar. Sehingga hal tersebut kerap disebut dengan istilah bakar uang. Oleh karena itu, agar startup dapat bertahan dan eksis di situasi saat ini maka diperlukan strategi yang matang agar dapat survive. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, startup perlu melakukan evaluasi lebih jauh terkait strategi marketing yang digunakan. Sehingga para perusahaan startup tidak harus melakukan bakar uang yang tentu dapar merugikan perusahaan itu sendiri.