Tren Piranti Teknologi di Beberapa Negara



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perusahaan penyedia solusi identitas terpercaya di dunia, HID Global, baru-baru ini mengumumkan Laporan State of Access Control 2022, yang menyajikan berbagai perspektif berwawasan tentang tren dan keadaan pasar terkait peranti teknologi.

Disusun oleh IFSEC Global yang bekerja sama dengan HID Global, laporan tersebut melakukan survei terhadap lebih dari 1.000 responden dari penjuru Amerika Utara (56%), Eropa-Timur Tengah-Afrika (EMEA) (29%) dan Asia Pasifik (15%) untuk menemukan tren pasar dan perilaku di sektor pengadaan (procurement), instalasi, spesifikasi hingga operasional dari physical access control solutions.

Laporan tersebut menjabarkan keadaan pasar terkini, teknologi apa yang sedang digunakan, dan tren yang diamati serta diprediksi oleh para profesional di bidang IT dan keamanan untuk tahun-tahun mendatang.


Tren pertama yakni mengenai kenyamanan. Dimana kemudahan penggunaan adalah alasan paling penting dalam penggunaan perangkat teknologi. Menurut 60% responden sistem dalam perangkat baru harus menyediakan proses yang lancar dan mudah baik untuk para pengguna (karyawan, warga atau pengunjung) dan administrator (tim keamanan, IT dan pengelola fasilitas).

Baca Juga: Promo PegiPegi Time Merdeka, Diskon Hotel Domestik & Internasional s.d 40% + 12%

Tren kedua yakni Fitur Tanpa Sentuh (Touchless) dan Mobile Access. Pandemi turut mempengaruhi kondisi pengguna yang lebih memilih perangkat teknologi tanpa sentuh.  Sekitar 32% responden menyebutkan mereka akan melakukan upgrade(peningkatan) sistem yang menggunakan teknologi tanpa sentuh, dengan contactless biometricsmenjadi salah satu faktor teknologi yang dipertimbangkan.

Tren ketiga yakni System Interoperability: Future-proof support juga menjadi kekhawatiran yang berkembang ketika para pengguna perangkat teknologi mengupayakan kenyamanan jangka panjang. Kenyataannya, hampir separuh responden (49%) memilih kemampuan teknologi masa depan sebagai salah satu solusi dalam pengembangan bisnisnya. Tak heran para konsultan dan integrator bergerak menjauh dari model-model proprietary dan merangkul teknologi berbasis open standards, di mana peningkatan piranti lunak(software upgrade) bisa secara aman dikelola melalui teknologi cloud.

Tren keempat yakni Keberlanjutan (Sustainability): Berbagai lembaga di seluruh kawasan melakukan upaya nyata dalam memahami bagaimana pembelian dan upgrade baru dalam teknologi access control dapat berdampak pada praktek-praktek keberlanjutan. Misalnya, pemilihan perangkat access control reader yang memiliki sertifikasi ramah lingkungan maupun manajemen intelligent power, dapat menambah tingkat penilaian rating dari green building seperti LEED. Selain itu, menggunakan mobile access dan virtual credentials bisa mengeliminir kebutuhan kartu plastik dan berarti juga jejak karbon yang berkaitan.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Migor di Indonesia Timur, Mendag: Distribusi Tahap Pertama 1200 ton

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani