KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan positif kinerja PT Bumi Resources Minerals Tbk (
BRMS) diperkirakan akan terus berlanjut. Produksi emas yang tinggi serta harga emas global yang menguat menjadi faktor pendukung utama prospek cerah BRMS. Miftahul Khaer, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa pada semester I 2024, peningkatan kinerja BRMS terutama didorong oleh lonjakan produksi emas dan kenaikan rata-rata harga jual emas. Pada periode tersebut, BRMS berhasil memproduksi 26.744 oz atau setara 832 kg emas, yang mencerminkan peningkatan sebesar 251% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rata-rata harga jual emas selama semester I 2024 mencapai US$ 2.209 per oz, naik 15% dibandingkan dengan semester I 2023.
"Untuk semester II, kami melihat potensi BRMS untuk mencatatkan kinerja positif masih cukup besar, terutama dengan harga emas global yang masih berada pada level tinggi," jelas Miftahul kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8).
Baca Juga: Bumi Resources Minerals Geber Pembangunan Pabrik Emas Baru di Gorontalo Arinda Izzaty, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, menambahkan bahwa dalam jangka panjang, prospek komoditas emas tetap baik. Hal ini tercermin dari tren harga yang terus naik seiring berjalannya waktu. Selain itu, dalam kondisi ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik yang terus berlangsung, pelaku pasar cenderung memilih aset safe haven seperti emas dibandingkan aset riil yang lebih berisiko. "Terlebih lagi, harga emas berpotensi naik kembali di tengah kemungkinan penurunan suku bunga The Fed saat ini," paparnya. Di sisi lain, Arinda juga mencatat bahwa potensi pemangkasan suku bunga dapat menyebabkan penurunan nilai dolar Amerika Serikat (AS), yang berpengaruh pada laba BRMS, mengingat emiten ini juga terlibat dalam ekspor. Namun, ia meyakini kerugian akibat fluktuasi kurs tidak akan signifikan karena permintaan emas diperkirakan akan menguat. "Tentu, mitigasi melalui hedging kurs juga dapat dilakukan untuk menjaga kinerja BRMS," lanjutnya.
Arinda memperkirakan BRMS mampu mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 20% pada akhir tahun ini. Oleh karena itu, ia merekomendasikan untuk membeli saham BRMS dengan target harga Rp 230. Sementara itu, Miftahul melihat bahwa pergerakan saham BRMS cenderung sideways. Meski demikian, secara teknikal, BRMS memiliki potensi untuk membentuk chart pattern inverted head and shoulders. "Jika skenario ini terjadi, kemungkinan besar BRMS bisa mencapai range harga Rp 176-180. Untuk saat ini, kami merekomendasikan
wait and see terlebih dahulu untuk saham BRMS," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .