KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren sentimen positif untuk rupiah tersandung defisit neraca perdagangan di sepanjang tahun lalu yang mencapai US$ 8,57 miliar. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Selasa (15/1), rupiah menguat 0,24% ke Rp 14.090 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,22% ke 14.084 per dollar AS. Analis Monex Investindo Future Faisyal mengatakan, Federal Reserve yang menunda kenaikan suku bunga acuannya di tahun ini masih menjadi faktor utama penguatan rupiah di hari ini. Sentimen positif bagi rupiah juga datang dari harga minyak mentah global yang turun.
Tren positif rupiah terganjal defisit neraca perdagangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren sentimen positif untuk rupiah tersandung defisit neraca perdagangan di sepanjang tahun lalu yang mencapai US$ 8,57 miliar. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Selasa (15/1), rupiah menguat 0,24% ke Rp 14.090 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,22% ke 14.084 per dollar AS. Analis Monex Investindo Future Faisyal mengatakan, Federal Reserve yang menunda kenaikan suku bunga acuannya di tahun ini masih menjadi faktor utama penguatan rupiah di hari ini. Sentimen positif bagi rupiah juga datang dari harga minyak mentah global yang turun.