JAKARTA. Tren premi industri asuransi umum masih menurun. Tren tersebut bahkan diprediksi masih akan berlangsung sampai pertengahan tahun ini. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan, hingga menjelang akhir semester I tahun ini, bisnis industri asuransi umum memang belum terlalu bergairah. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pasar yang masih dirundung kelesuan. Di antaranya kelesuan konsumsi di sejumlah segmen industri. Sehingga potensi perusahaan asuransi umum untuk menggenjot premi pun jadi terkekang. "Lini asuransi kendaraan dan properti memang belum terlalu bergairah," kata Dadang, kemarin.
Tren premi asuransi umum lesu
JAKARTA. Tren premi industri asuransi umum masih menurun. Tren tersebut bahkan diprediksi masih akan berlangsung sampai pertengahan tahun ini. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan, hingga menjelang akhir semester I tahun ini, bisnis industri asuransi umum memang belum terlalu bergairah. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pasar yang masih dirundung kelesuan. Di antaranya kelesuan konsumsi di sejumlah segmen industri. Sehingga potensi perusahaan asuransi umum untuk menggenjot premi pun jadi terkekang. "Lini asuransi kendaraan dan properti memang belum terlalu bergairah," kata Dadang, kemarin.