Tren Simpanan DPK Valas di Perbankan Berpotensi Naik, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren menguatnya dolar AS menjadi sentimen naiknya simpanan valas di perbankan. Bank Indonesia sendiri telah memberikan proyeksinya terhadap kemungkinan rupiah tahun ini akan dalam tren pelemahan terhadap dolar AS. 

Menurut data Bloomberg, kurs rupiah melemah 1,75% sejak awal tahun ke Rp 15.669 per dolar AS hingga Kamis (21/3)

Sementara itu, berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Januari 2024, tercatat porsi simpanan valas di perbankan sebesar 15,9% dari total dana pihak ketiga (DPK) yang sebesar Rp 1.347 triliun.


Jumlah tersebut meningkat 3,4% secara year to date (YtD) dan telah naik 9,7% YoY. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan simpanan DPK rupiah di perbankan yang hanya tumbuh 5,4% YoY, sementara DPK rupiah terkontraksi 1,0% YtD.

Baca Juga: Transaksi Uang Elektronik Berbasis Kartu Diyakini Naik Saat Momen Mudik Lebaran

Selain nilai nominal simpanan DPK Valas yang meningkat, LPS juga mencatat jumlah rekening DPK Valas di perbankan tercatat naik, yakni sebanyak 3,35 juta rekening pada Januari 2024, naik 31,0% YoY.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa membenarkan adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir.

"Tapi ruang pertumbuhan DPK valas masih terus ada, meski sedikit melambat. Ini karena nasabah juga melakukan spekulasi dolar, saat naik mereka jual. Tapi ada juga dana valas dari luar Indonesia yang masuk ke bank dalam negeri yang membuat ini tetap tumbuh DPK Valasnya," kata Purbaya kepada Kontan saat ditemui di acara Buka Puasa Bersama, Kamis (21/3).

Purbaya lebih lanjut merinci, pertumbuhan DPK Valas lebih besar terjadi di simpanan rentang Rp 200 juta sampai Rp 500 juta. Sementara itu para pengusaha juga membutuhkan dolar untuk mereka menggunakan ekspansi usahanya, sehingga kadang kala dana DPK bisa melambat jika dana mereka diambil dari bank untuk digunakan pada ekspansi bisnisnya.

"Namun nilai tukar ini akan kembali normal jika penguatan ekonomi dalam negeri terus membaik," kata dia

Sementara itu para bankir juga mengamini adanya kenaikan tren DPK Valas saat ini. Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengatakan pihaknya menilai proyeksi DPK Valas di bank akan terus tumbuh positif tahun ini.

"DPK Valas BRI diproyeksikan akan terus tumbuh positif dan akan lebih difokuskan pada pertumbuhan DPK murah (Giro dan Tabungan). Likuiditas valas cenderung memadai dilihat dari LDR Valas yang managable," kata dia kepada Kontan.

Baca Juga: Simak Sejumlah Jurus Bank Digital Perbesar Porsi Dana Murah pada Tahun Ini

Pada tahun 2023 lalu, Hendy menyebut DPK Valas BRI per Desember 2023 tumbuh positif secara YoY, dimana peningkatan DPK Valas didominasi oleh produk Giro dan Deposito.

Salah satu upaya BRI untuk terus meningkatkan DPK Valas yakni dengan mengoptimalkan nasabah eksportir seiring dengan ketentuan pengelolaan DHE yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 

"Di samping itu, BRI memiliki nasabah importir yang membutuhkan DPK valas cukup besar dalam setiap transaksi operasionalnya, sehingga secara jumlah perlu dimanage dengan baik," kata dia.

Editor: Tendi Mahadi